Balas Sindiran Ganjar Soal 3 Jenderal Mencla-mencle, TKN: Jangan Jadi Hakim Moral Orang Lain
Politikus Gerindra itu menyatakan bahwa Ganjar sebagai capres seharusnya lebih mengedepankan gagasan. Sebaliknya, Ganjar tidak boleh menyerang person.
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Habiburokhman meminta calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo tidak menjadi hakim moral bagi orang lain. Hal tersebut menyusul sindirannya soal adanya tiga jenderal mencla.
"Susah kalau menjadi hakim moral untuk orang lain. Dia ngomongin orang mencla-mencle nanti rakyat yang nuduh dia mencla-mencle kan kita enggak enak juga," ucap Habiburokhman kepada wartawan, Kamis (8/2/2024).
Politikus Gerindra itu menyatakan bahwa Ganjar sebagai capres seharusnya lebih mengedepankan gagasan. Sebaliknya, Ganjar tidak boleh menyerang personal.
"Saya pikir kita lebih baik mengedepankan gagasan narasi-narasi kita apalagi seorang capres semestinya edukatif gak menyasar ke personal," katanya.
Di sisi lain, kata Habiburokhman, pihaknya pun berpesan agar masa kampanye yang akan memasuki akhir ini diisi kedamaian dan persatuan.
"Pak Prabowo berkali-kali bukan hanya di debat kelima kemarin kami akan menghormati apapun hasil pemilu, kalau kami belum mendapatkan kepercayaan kami akan menghormati siapa yang akan menjadi pemenang besok," katanya.
"Tetapi kalau kami mendapatkan kepercayaan kami pastikan bahwa tidak ada satu orang pun, tidak ada satu pihak pun yang akan tersudutkan, yang akan terzolimi, yang akan tersingkirkan hanya gara-gara beda pilihan politik," tutupnya.
Sebelumnya, Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, menyebutkan, ada tiga jenderal yang mencla-mencle dan tidak akan menjadi panutannya.
Ganjar menyatakan hal itu karena melihat ketiga jenderal ini tidak satu kata antara pikiran, perkataan, dan perbuatan.
Mulanya, Ganjar menyinggung pentingnya anak-anak purnawirawan untuk berlaku konsisten di setiap langkah hidupnya.
"Saya bukan anak pemberontak. Saya anak patriot republik ini. Catatan pertama yang ingin saya sampaikan, sekali lagi konsistensi. Ketika kemudian republik ini berjalan, sejarah demi sejarah kita lalui. Maafkan saya pada orangtua saya kalau saya memberikan catatan," kata Ganjar seperti dikutip di hadapan keluarga purnawirawan TNI-Polri seluruh Jawa Tengah yang mendukungnya, di Karanganyar, Jawa Tengah, Rabu (7/2/2024).
Ganjar lantas mengungkap catatannya itu berkaitan dengan pemilu sebelumnya. Pada pemilu sebelumnya, kata Ganjar, ada tiga jenderal yang mengajak untuk tidak memilih seorang pemimpin yang dulu pernah dipecat saat aktif di militer.
"Dua pemilu lalu, jenderal bintang 4 mengatakan, 'Dia, saya yang pecat'. Begitu katanya. Satu dalam diskusi kecil disampaikan, 'Bagaimana orang memilih itu, catatan sejarahnya begini, psikologinya begini dan dipecat," ucap Ganjar.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.