TKN Minta Rakyat Beri Jokowi Kans Bangun Dinasti Politik, Cak Imin: Kebodohan yang Disosialisasikan
Muhaimin Iskandar mengomentari pernyataan dari TKN Prabowo-Gibran yang meminta masyarakat memberikan kans Jokowi untuk membangun dinasti politik.
Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, mengomentari pernyataan dari Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran.
Sebelumnya, TKN Prabowo-Gibran meminta masyarakat untuk memberi kesempatan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membangun dinasti politik.
Menurut Cak Imin, permintaan itu benar-benar sebuah kebodohan sebab Indonesia adalah negara demokrasi.
"Itu benar- benar kebodohan yang disosialisasikan. Ini negara demokrasi," ujar Cak Imin di Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa barat Rabu (7/2/2024) malam, dilansir TribunJabar.id.
Ketua Umum PKB itu menegaskan bahwa Indonesia adalah sebuah negara.
Bahkan, sambungnya, tak ada satu pun kerajaan atau kesultanan di dunia ini yang tak melibatkan partisipasi masyarakat.
"Semua kerajaan sudah berubah semua, jadi kerajaan plus demokrasi," sambungnya.
Cak Imin menambahkan, kerajaan yang paling tua saja, yaitu Inggris sudah berubah menjadi demokrasi parlementer di mana rajanya menjadi simbol.
"Itu harus diubah cara berpikirnya," papar pria berusia 57 tahun itu.
Gus Imin mengatakan, yang paling tua saja, Inggris sudah demokrasi parlementer yang rajanya menjadi simbol.
Pernyataan TKN Prabowo-Gibran
Anggota Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, Muhammad Sirod, berpendapat seharusnya masyarakat memberi kesempatan pada Presiden Jokowi untuk membangun keluarga politik.
Baca juga: Mahfud Tegaskan Kritikan Akademik ke Jokowi Tak Dipolitisasi, Sebut Itu Gerakan Moral yang Murni
Alasannya karena banyak politikus lain yang mendorong keturunannya untuk terjun ke dunia politik.
Hal ini disampaikannya dalam acara diskusi di kawasan Kuningan, Jakarta, Rabu (7/2/2024).
"Kasih kesempatan untuk Pak Jokowi bangun keluarga politik, orang lain juga pada keluarga politik kok," ujarnya.