KPU Sebut Logistik Pemungutan telah Didesain Khusus sehingga Terproteksi dengan Baik
Sambil mempersiapkan mitigasi pada saat hujan yang tidak diinginkan, misalnya dipindah ke dalam gedung dipindah dari tempat yang terbebas dari hujan
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Surat suara akan dilapisi plastik guna mitigasi kerusakan saat proses pengiriman logistik di tengah musim hujan.
Anggota KPU RI Idham Holik mengatakan, kotak suara yang berisikan logistik itu tidak hanya karton yang berlapiskan duplex, tapi juga akan dilapisi lagi dengan plastik untuk melindungi kotak suara dari cairan seperti air hujan.
"Insha Allah semua logistik pemungutan suara sudah kami desain sehingga dapat terproteksi dengan baik," kata Anggota KPU RI Idham Holik saat dikonfirmasi, Jumat (9/2/2023).
Selain itu, kata dia, KPU RI juga telah menginformasikan jajaran di kabupaten dan kota melalui provinsi untuk memastikan kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) dalam menentukan lokasi tempat pemungutan suara (TPS).
Pihaknya berharap supaya KPPS dapat menentukan lokasi TPS yang terbebas dari genangan air pun banjir.
"Kami minta H-5 sore hari menjelang hari pemungutan suara, PPS (Panitia Pemungutan Suara) melakukan rapat koordinasi dengan KPPS di seluruh wilayah
kerjanya utk memastikan lokasi TPS dalam kondisi aman," kata Idham.
Baca juga: Beredar Video Hoaks Data Pemilu 2024 Bocor, Idham Holik: KPU Fokus Menjalankan Tahapan Pemilu
Sambil mempersiapkan mitigasinya pada saat hujan yang tidak diinginkan, misalnya dipindah ke dalam gedung, dipindah dari tempat yang terbebas dari hujan.
Sementara itu, Anggota Bawaslu, Herwyn JH Malonda memaparkan, kekhawatiran pemilu 2024 di luar negeri berjalan dengan kekurangan surat suara. Hal ini dikarenakan tingginya pemilih tambahan dan potensi pemilih khusus di luar negeri.
Untuk surat suara yang tersedia, berdasarkan jumlah pemilih tetap di luar negari ditambah 2 persen untuk setiap TPS.
Merujuk data Bawaslu per Senin (5/2), ada 29.938 pemilih yang masuk dalam Daftar Pemilih Tetap Tambahan Luar Negeri (DPTbLN) serta 6.939 pemilih yang berpotensi masuk Daftar Pemilih Khusus Luar Negeri (DPKLN).
"Ini jadi perhatian kita bersama adalah kerawanan pemilu luar negeri itu terjadi akibat dari tingginya DPTbLN dan potensi DPKLN yang melampaui 2 persen surat suara cadangan DPTLN yang tersedia," tutur dia dalam konferensi pers bersama Kementerian Luar Negeri di Jakarta beberapa waktu lalu.
Secara rinci DPTbLN terbanyak ada di 9 wilayah hingga Senin (5/2) yaitu Tokyo (7.034), Taipei (3.002) Kairo (2.489), Osaka (2.368), London (1.463), Riyadh (1.333), Den Haag (1.300), Sydney (1.252) dan Jedaah (1.145).
Sedangkan wilayah dengan potensi DPKLN terbanyak berada di tiga wilayah yakni Melboure (2.000), Den Haag (1.500), Kuala Lumpur (1.351).
Hal ini yang memang perlu kita antisipasi bersama jangan sampai ada pemilih itu terdaftar melalui DPTLN dan DPKLN tidak bisa menggunakan hak pilihnya karena melebihi 2 persen," ungkapnya. (Tribun Network/mar/rin/wly)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.