Banyak Konten Hoaks Soal Pemilu 2024, Nusron Wahid: Alhamdulillah Masyarakat Sudah Cerdas
Nusron Wahid sebut bahwa makin banyak masyarakat yang sudah cerdas dalam tanggapi banyak konten hoaks soal Pemilu 2024.
Penulis: Fransisca Andeska
Editor: Anniza Kemala
TRIBUNNEWS.COM - Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid mengakui bahwa tantangan dalam menghadapi konten bohong (hoaks) dan fitnah pada tahun 2024 ini memang dirasa lebih berat daripada Pemilu di tahun-tahun sebelumnya.
“Teknologi berkembang dengan pesat. Ada AI (artificial intelligence), teknologi video dan audio yang juga makin canggih. Namun sayang, bukannya dipakai untuk kampanye kreatif, malah dipakai oleh oknum-oknum tertentu untuk menyebarkan fitnah,” jelas Nusron kepada wartawan di Jakarta, Selasa (13/2/2024).
Namun Nusron juga menjelaskan, teknologi informasi dan peran serta masyarakat jugalah yang kemudian membantu melawan berbagai hoaks dan fitnah di pilpres kali ini.
“Kita justru terbantu dengan masyarakat melek teknologi, terutama anak-anak muda, yang kemudian secara proaktif ikut membongkar dan melawan fitnah itu. Untuk itu kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya,” jelas Nusron.
Baca juga: Nusron Wahid Imbau Pemilih untuk Tidak Terpancing Provokasi dan Ikut Kawal Suara Pemilu 2024 Besok
Nusron meyakini, kecerdasan masyarakat dalam melawan fitnah dan hoaks juga akan berlanjut dengan kecerdasan dalam memilih pemimpin, termasuk ikut berperan serta dalam mengawal suara rakyat pada hari pemilihan tanggal 14 Februari 2024 besok.
“Saya meyakini, besok masyarakat juga akan cerdas dalam memilih. Peran serta masyarakat sangat kita harapkan, selain mengantisipasi kabar bohong juga dalam mengawasi kecurangan di wilayah masing-masing,” harapnya.
“Kawal TPS sampai selesai dan dokumentasikan setiap kecurangan yang terjadi. Jangan sampai suara rakyat dicuri. Insya Allah besok akan menjadi kemenangan rakyat,” pungkasnya.
Sebelumnya, Senin lalu (12/2/2024), Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI Lolly Suhenty mengungkapkan bahwa pihaknya menemukan sebanyak 355 pelanggaran konten internet selama masa kampanye Pemilu 2024, yakni 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024.
Lolly menyatakan berdasarkan jenis sasaran siber paling banyak menyasar pasangan Prabowo Gibran sebanyak 45 persen, diikuti oleh Pasangan Anies Muhaimin 33 persen, dan Pasangan Ganjar Mahfud sebanyak 18 persen. (*)
Baca juga: Budiman Sudjatmiko Jelaskan Pentingnya Faktor Geopolitik pada Pilpres 2024
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.