Cak Imin: Jangan Terhipnotis dengan Hasil Quick Count
Cak Imin meminta kepada para relawan dan pendukung Anies-Muhaimin (AMIN) untuk tidak terpengaruh hasil hitung cepat atau quick count Pilpres 2024.
Penulis: Reza Deni
Editor: Adi Suhendi
Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 01 Muhaimin Iskandar atau Cak Imin meminta kepada para relawan dan pendukung Anies-Muhaimin (AMIN) untuk tidak terpengaruh hasil hitung cepat atau quick count Pilpres 2024.
Diketahui, hampir semua quick count mencatat Prabowo-Gibran unggul dengan angka di atas 50 persen.
"Saya minta jangan terhipnotis oleh hasil quick count. Jangan terhipnotis oleh hasil quick count. Logikanya sederhana, penggiringan menuju hasil quick count itu kan enggak ada bedanya sebetulnya dengan hasil survei," kata Cak Imin di Widya Chandra, Jakarta, Rabu (14/2/2024).
Dia mengatakan bahwa quick count juga tak berbeda dengan survei.
Baca juga: Anies-Cak Imin Unggul Suara di TPS 031 Potlot Markas Slank, Ganjar-Mahfud di Posisi Buncit
Cak Imin menitikberatkan kesamaan keduanya lewat sampling.
"Jadi tidak sensus. Pemilu itu kan sensus, 1 orang 1 suara, jumlah daftar pemilih tetap, jumlah yang nyoblos dikalkulasi kemudian jumlah suara. Karena itu, masih panjang. Kepada semua relawan pendukung PKB semuanya terus bergerak dan bekerja, untuk menjaga suara AMIN, menjaga suara PKB," kata dia.
"Karena apa? Waktu kita masih sangat panjang, apalagi tadi sore kita mendengar sistem rekapitulasi online KPU down. Sehingga harus cepat-cepat memiliki rekapitulasi manual yang betul-betul terjaga dengan baik. Karena itu, lanjutkan pengawalan dan penjagaan dengan pengamanan suara PKB dan AMIN sekaligus persiapan untuk perhitungan kursi-kursi yang diperoleh PKB," kata dia.
Baca juga: Tiba di Posko Pemenangan, Cak Imin Langsung Bicara Pantau Kecurangan Pemilu
Sementara untuk para relawan AMIN lainnyaC Cak Imin kembali mengingatkan untuk tidak mengandalkan quick count.
"Ayo kita andalkan semua energi kepada hasil riil sensus pemilihan rakyat yang punya hak suara," pungkasnya.