Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Nenek Bajik, Lansia Berusia 116 Tahun di Kalbar Tak Pernah Absen Gunakan Hak Suara Setiap Pemilu

Nenek Bajik menjadi pemilih tertua di Kalimantan Barat yang menyalurkan hak suaranya dalam Pemilu 2024.

Editor: Adi Suhendi
zoom-in Nenek Bajik, Lansia Berusia 116 Tahun di Kalbar Tak Pernah Absen Gunakan Hak Suara Setiap Pemilu
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/AGUS PUJIANTO
Nenek Bajik, pemilih tertua di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat menggunakan hak suaranya dalam Pilpres 2024, Rabu (17/2/2024). 

TRIBUNNEWS.COM, SINTANG - Nenek Bajik menjadi pemilih tertua di Kalimantan Barat yang menyalurkan hak suaranya dalam Pemilu 2024.

Meskipun fisiknya lemah, ia masih bisa berkomunikasi untuk menentukan pilihannya.

Bahkan dalam setiap Pemilu, nenek berusia 116 tahun tersebut tak pernah absen menyalurkan hak suaranya.

Perumpuan kelahiran 1 Juli 1907 asal Desa Gemba Raya, Kecamatan Kelam Permai, Sintang, Kalimantan Barat (Kalbar) tersebut dibantu menantunya, Petrus Dima mencoblos pilihannya baik untuk Pileg ataupun Pilpres 2024.

Petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) pun melakukan jemput bola mendatangi rumah Bajik di Dusun Ransi Panjang.

Baca juga: Aksi Bripka Aswin Sukseskan Pemilu 2024, Gendong Penyandang Disabilitas Dari Rumah ke TPS

Hal tersebut dilakukan karena Bajik tak bisa datang ke TPS, mengingat fisiknya yang lemah karena usia.

Saat petugas KPPS datang, Bajik terbaring di tempat tidur.

Berita Rekomendasi

Proses pengambilan suara pun disaksikan PPS, KPPS, beserta saksi di rumah Nenek Bajik.

Baca juga: Tokoh Agama Ajak Masyarakat Kawal Pemerintahan Baru Setelah Proses Pemilu 2024 Berakhir

Petrus Dimas selaku menantu mencobloskan pilihan nenek Bajik berdasarkan hasil musyawarah keluarga.

"Semenjak ada pemilu tidak pernah golput tetap milih," kata Petrus Dima.

Diusianya lebih dari satu abad, Nenek Bajik masih bisa berkomunikasi.

Namun, secara fisik lemah dan hanya bisa berbaring.

Menurut Dimas, tubuh Nenek Bajik kian melemah sejak 3 tahun terakhir.

Dokter sempat menyatakan ada cancer dalam tubuhnya.

Tindakan operasi tidak bisa dilakukan karena fisiknya terlalu lemah.

Meski secara fisik lemah, Nenek Bajik masih bisa berkomunikasi dan berdiskusi soal pilihan yang ingin dicoblos.

"Kalau ada Pemilu tetap memilih. Kalau sehat mau pilih sendiri. 2014 masih milih sendiri masih bisa nyoblos sendiri tapi dibantu," ujar Petrus.

Nenek Bajik memutuskan untuk mencoblos pasangan Ganjar-Mahfud di Pemilu 2024.

Tak ada alasan khusus, dia hanya ingat terhadap partai PDI-Perjuangan.

"Karena kalau dikatakan namanya siapa calon siapa dia ndak tahu. Dia ingat Partai. Katanya, itu Partai kita dulu dia masih ingat," ujar Petrus.

Komisioner KPU Kabupaten Sintang Divisi Hukum dan Pengawasan, Slamet Bowo Santoso mengatakan pencoblosan boleh diwakilkan dengan pertimbangan tertentu di antaranya lansia atau disabilitas.

Hanya saja, KPPS harus membuat form kejadian khusus.

"Boleh diwakilkan dengan pertimbangan tertentu apakah dia disabilitas atau orangtua. Nanti kawan-kawan di KPPS membuat surat pendamping lalu membuat form kejadian khusus. Tadi sudah disaksikan oleh pengawas dan saksi sudah sesuai prosedur dan sah," kata Bowo.

Penulis: Agus Pujianto

Artikel ini telah tayang di TribunPontianak.co.id dengan judul Berusia 116 Tahun, Pemilih Tertua di Kabupaten Sintang Tak Pernah Golput Setiap Ada Pemilu

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas