Data Sampel Masuk 100 Persen, Ini Hasil Quick Count Versi Cyrus Network dan CSIS
Hasil hitung cepat atau Quick Count yang diselenggarakan Cyrus Network dan CSIS, data dari 2.000 TPS sampel masuk 100 persen.
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hasil hitung cepat atau Quick Count yang diselenggarakan Cyrus Network dan CSIS (Centre for Strategic and International Studies), data dari 2.000 TPS sampel masuk 100 persen.
"Hasilnya, pasangan Prabowo-Gibran unggul 58,25 persen, diikuti Anies-Muhaimin 24,91%, dan Ganjar Mahfud 16,84%," kata CEO Cyrus Network, Eko Prasetyo Galan T, Sabtu (17/2/2024).
Sementara untuk Pemilihan Legislatif, saat ini sampel data masuk sudah 99,95%, berikut hasilnya berdasarkan nomor urut partai peserta Pemilu 2024:
- PKB 10,88%
- Gerindra 13,91%
- PDIP 16,46%
- Golkar 15,14%
- Nasdem 9,15%
- Partai Buruh 0,73 %
- Gelora 0,82%
- PKS 8,64%
- PKN 0,23 %
- Hanura 0,84 %
- Garuda 0,27%
- PAN 6,99%
- PBB 0,37%
- Demokrat 7,54%
- PSI 2,67%
- Perindo 1,39%
- PPP 3,54%
- Partai Ummat 0,46%
"Untuk Pileg, sampel data masuk 99,95%. Kurang 1 TPS lagi di Kwamki Narama, Mimika Papua Tengah, datanya belum masuk.Masih kami kejar, walaupun tidak akan berpengaruh banyak," ujar Eko Galan.
Pada Pemilu Presiden 2019, perbedaan hasil Cyrus Network dan CSIS, dengan hasil resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU) hanya sebesar 0,12 persen.
Angka selisih ini merupakan yang paling mendekati hasil resmi dari KPU.
Tahun ini pun Eko pun meyakini hasilnya akan akurat, karena secara metodologi Quick Count sudah teruji dalam beberapa kali pemilu.
"Akurasi bisa didapat dari disiplin metodologi yang ketat, dan pengelolaan yang profesional," kata Eko.
Baca juga: Perbandingan Suara Parpol di 2019 & Quick Count 2024: Nasib PPP di Ujung Tanduk, Siapa Bakal Lolos?
Meski hasil akhir tetap menunggu hasil resmi KPU.
"Quick count adalah keajaiban dari aplikasi ilmu statistik, ini adalah salah satu tools dalam mengawal demokrasi," tuturnya.
Eko menegaskan, publik tidak perlu meragukan Cyrus Network, CSIS ataupun lembaga-lembaga lain yang tergabung dalam Persepi (Perkumpulan Survei Opini Publik Indonesia).
"Dalam kontestasi yang panas dan seketat apa pun kami tetap menjaga integritas untuk tetap memelihara kepercayaan publik," pungkas Eko Galan.