Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Golkar Terbanyak Kedua Versi Quick Count & Real Count, Suara di Jabar Dinilai Turut 'Mengatrol'

Berdasar real count Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Partai Golkar meraih 1.164.757 suara. Angka itu diperoleh dari 46,28 data masuk di Jabar.

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Golkar Terbanyak Kedua Versi Quick Count & Real Count, Suara di Jabar Dinilai Turut 'Mengatrol'
Tribunnews.com/Taufik Ismail
Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto. Partai Golkar mendominasi suara di provinsi Jawa Barat (Jabar) pada pemilu legislatif (pileg) 2024. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Golkar mendominasi suara di provinsi Jawa Barat (Jabar) pada pemilu legislatif (pileg) 2024.

Di mana, partai berlambang pohon beringin ini mengalahkan PKS dan Partai Gerindra yang kerap mendominasi di salah satu daerah lumbung suara tersebut.

Berdasar real count Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Partai Golkar meraih 1.164.757 suara. Angka itu diperoleh dari 46,28 data masuk untuk pileg di Jawa Barat.

Selaras dengan real count KPU, quick count Poltracking Indonesia mencatat Partai Golkar menang di Jawa Barat.

Halnl itu diungkapkan Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda dalam dialog quick count pemilu 2024 yang ditayangkan di kanal YouTube Poltracking Indonesia.

Dia menyebut, Partai Golkar berhasil 'menguningkan' Jawa Barat.

Berita Rekomendasi

”Jawa Barat pernah dipimpin Golkar pada 2004, tahun ini kemungkinan Golkar menang di Jawa Barat. Itu ada banyak faktor. Diantaranya mesin partai, caleg, Ridwan Kamil, dan sebagainya,” kata Hanta Yuda dikutip, Senin (19/2/2024).

Meski tidak memiliki figur calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres), secara nasional Partai Golkar berhasil meraih suara terbanyak kedua versi quick count di berbagai lembaga survei.

Merujuk quick count Poltracking Indonesia dengan data masuk 99,2 persen, PDIP berhasil meraih 16,36 persen, sedangkan Partai Golkar 14,59 persen.

Direktur Riset Poltracking Indonesia Arya Budi menyampaikan bahwa data itu menunjukkan adanya anomali.

Sebab, Partai Golkar bisa lebih unggul dari Partai Gerindra yang memiliki Prabowo Subianto sebagai capres.

Padahal, suara partai yang punya figur capres lebih unggul dari partai lain.

”Golkar yang tidak mempunyai capres justru dia nomor dua, ternyata suara Golkar lumayan bila dibandingkan dengan Gerindra,” terang Arya saat dihubungi wartawan.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas