TKN Sebut Hoax, Ini Susunan Kabinet Prabowo yang Beredar di Medsos, Ada 8 Mantan Jenderal TNI Polri
Beredar nama-nama yang diduga menjadi calon menteri dalam kabinet Prabowo-Gibran. TKN telah membantahnya, tapi siapa saja yang masuk susunan itu?
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejak kemarin ramai di media sosial X soal nama-nama tokoh yang bakal menduduki jabatan pada pemerintahan Prabowo-Gibran mendatang.
Bahkan, nama-nama yang disusun dalam bentuk poster tersebut juga ramai dikirim melalui pesan berantai WhatsApp.
Ada sejumlah nama menteri yang saat ini masih menjabat hingga nama-nama menteri baru.
Dalam daftar itu pula, tertulis nama Joko Widodo atau Jokowi dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang duduk di deretan Dewan Pertimbangan Presiden.
Selain kedua tokoh ini, setidaknya ada 53 nama yang masuk dalam kabinet tersebut.
Dalam deretan nama-nama tersebut juga setidaknya ada delapan mantan jenderal TNI, di antaranya Letjen TNI (Purn.) Sjafrie Sjamsoeddin, Letjen TNI (Purn.) Herrindra, hingga Jenderal TNI (Purn.) Dudung Abdurachman.
Saat dikonfirmasi Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo memastikan info itu hoax.
Menurutnya, bocoran susunan kabinet Prabowo-Gibran itu dibuat sebagai prediksi oleh pihak tertentu.
Ia menegaskan, susunan itu tidak dikeluarkan oleh pihak internal.
"Semua bocoran kabinet dari pengalaman kita semua itu biasanya hoax. Kenapa? Karena ini biasanya asumsi dan prediksi orang. Prediksi tentunya bisa salah bisa benar tapi dari pengalaman kita kan seringkali salah," Sara saat dikonfirmasi, Selasa (20/2/2024).
Lebih jauh ia mengungkapkan, pihaknya masih menunggu hasil resmi KPU mengenai hitungan pemilihan presiden ataupun pemilihan legislatif.
Oleh karena itu, pihaknya belum memikirkan mengenai susunan kabinet.
"Kita semua masih menunggu hasil resmi dari KPU untuk hitungan Pilpres maupun Pileg. Masih banyak teman-teman kita yang berjuang untuk memastikan suaranya aman untuk pemilihan legislatif. Kita fokus dulu lah langkah demi langkah," katanya.
Ia melanjutkan, Prabowo masih terbuka kepada partai politik manapun yang ingin bergabung ke dalam pemerintahannya ke depan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.