Sugeng Buka Suara usai Pelaporannya terhadap Ganjar Dikaitkan dengan Politik oleh TPN Ganjar-Mahfud
Sugeng membantah pelaporannya terhadap Ganjar atas dugaan gratifikasi tidak ada hubungannya dirinya sebagai kader PSI.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Ketua Indonesia Police Watch (IPW), Sugeng Teguh Santoso buka suara setelah pelaporannya terhadap mantan Gubernur Jawa Tengah sekaligus capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas dugaan gratifikasi dikaitkan dengan politik oleh Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud.
Awalnya, Sugeng menghargai segala respons yang disampaikan TPN Ganjar-Mahfud atas pelaporannya terhadap Ganjar ke KPK, termasuk terkait dengan politik.
Kendati demikian, dia sebenarnya enggan untuk mengomentari lebih lanjut.
"Terkait dengan respons dari pihak manapun atas laporan IPW ke KPK terhadap saudara S dan GP mengenai cashback dari penerimaan asuransi ke Bank Jateng, respons tersebut harus dihargai apapun bunyi respons tersebut."
"Respons yang menuduh ini itu, saya tidak mau mengomentari," katanya kepada Tribunnews.com, Rabu (6/3/2024).
Secara lebih rinci, Sugeng menegaskan pelaporannya terhadap Ganjar tidak ada kaitannya dengan dirinya yang juga menjabat sebagai Ketua DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kota Bogor.
Alhasil, sambungnya, pernyataannya ini sekaligus membantah soal tudingan bahwa pelaporan Ganjar adalah pengalihan isu terkait kasus dugaan penggelembungan suara PSI di Pemilu 2024.
Selain itu, Sugeng mengatakan pernyataannya itu juga membantah bahwa IPW ada keterkaitan dengan PSI.
"Kemudian dikaitkan dengan aksi hukum IPW dan posisi saya sebagai Ketua PSI (Kota Bogor), saya mau menegaskan bahwa IPW tidak subordinasi PSI."
"Benar, saya adalah anggota PSI dan Ketua DPD Kota Bogor tetapi saya tidak ada hubungannya dengan kerja organisasi IPW dengan PSI," tuturnya.
Baca juga: Anggota Fraksi PDIP Minta IPW Jawab Keraguan Rakyat soal Pelaporan ke Ganjar Ada Unsur Politis
Lebih lanjut, Sugeng mengungkapkan bahwa ideologi yang dianut PSI sudah dilakukannya bahkan sebelum partai berlambang mawar itu didirikan.
"Kalau kader dimaknai sebagai anak didik ideologis, maka saya tidak pernah di kader atau dididik oleh PSI."
"Karena platform politik PSI yang dibentuk 2009, anti korupsi, anti intoleransi, kesetaraan, pluralisme, sudah saya kerjakan jauh sebelum PSI itu didirikan," tuturnya.
Jubir TPN Ganjar-Mahfud Sebut Pelaporan Sugeng ke Ganjar Pengalihan Isu