Enggan Tanggapi Isu Menantu Jokowi Masuk Bursa Pilkada Sleman 2024, Mahfud MD: Saya Bukan KPU
Respons cawapres nomor urut 3, Mahfud MD, soal isu Erina Gudono masuk bursa bakal calon Bupati Sleman di Pilkada serentak 2024 mendatang.
Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) sekaligus istri Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep, Erina Gudono, diisukan masuk bursa bakal calon Bupati Sleman di Pilkada serentak 2024 mendatang.
Isu Erina maju di Pilkada 2024 ini pertama kali digulirkan oleh DPC Partai Gerindra Sleman.
Adanya hal tersebut, calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3, Mahfud MD, yang merupakan warga Kabupaten Sleman enggan untuk menanggapi kabar ini.
Mahfud hanya mengatakan dirinya bukanlah bagian dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Saya bukan KPU," katanya kepada awak media usai mengunjungi kediaman budayawan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Butet Kertaredjasa, Senin (11/3/2024), dilansir TribunJogja.com.
Sama seperti pendampingnya, calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo, juga tak mau memberikan tanggapan mengenai isu ini.
Lebih lanjut, Mahfud justru menyebut Ganjar sebagai tetangganya karena ia akan tinggal di Sleman.
"Ini tetangga saya sekarang. Sekarang, sama-sama di Sleman," jelas Mahfud MD.
Ganjar Pranowo diketahui tengah bersiap-siap untuk tinggal di Kabupaten Sleman.
"Saya sebenarnya lagi usung-usung (angkut-angkut), resik-resik (bersih-bersih)," tutur mantan Gubernur Jawa Tengah itu.
Sebelumnya, Erina Gudono disebut menjadi kandidat terkuat untuk diajukan menjadi bakal calon bupati pada Pilkada Kabupaten Sleman 2024.
Baca juga: Respons PKS, Demokrat, dan Golkar soal Erina Gudono Masuk Bursa Pilkada Sleman 2024
"Semua itu kan ada wacana-wacana, terutama internal dulu yang diajukan lalu memandang yang lain. Nanti kira-kira survei masuk atau tidak," kata Ketua DPC Gerindra Sleman, HR Sukaptana, Sabtu (9/03/2024).
Ia menyebut, salah satu nama yang muncul dari masukan internal adalah Erina Gudono.
Nantinya, usulan dari Dewan Pimpinan Cabang (DPC) itu bakal disampaikan kepada pengurus tingkat Dewan Pimpinan Daerah (DPD) hingga tingkat Dewan Pimpinan Pusat (DPP).
"Iya (Erina Gudono) masuk. Saya kan dari DPC, nah DPC itu kan sesuai tingkatnya, DPC nanti kami laporan DPD. Nah, DPP itu punya wacana juga, misalkan, nama Mbak Erina Gudono dimasukan dalam bursa tersebut," jelasnya.
Selain Erina, nama-nama dari kader internal Gerindra juga dimunculkan.
Ada sosok Lisman Pujakusuma, Danang Wicaksana Sulistya, dan termasuk HR Sukaptana.
"Iya, (nama-nama itu) masih dalam penjajakan dulu semua," pungkasnya.
Pandangan Pengamat
Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah, siapa pun berhak untuk ikut berkontestasi pada Pilkada 2024, termasuk Erina Gudono.
Apalagi saat ini, sambungnya, keluarga Presiden Jokowi sedang memanen kekuasaan secara maksimum.
Meski begitu, situasi itu akan membuat demokrasi Indonesia menjadi sangat partisan dan oligarkis.
"Meskipun setiap parpol akan mendahulukan peluang seseorang dari sisi popularitas, tetapi publik tentu akan dikecewakan jika kapasitas tidak dijadikan rujukan," kata Dedi saat dihubungi, Senin.
Bahkan, Dedi menyebut apabila seluruh anggota keluarga Presiden Jokowi ikut kontestasi sekalipun tetap sah saja.
"Tetapi risiko yang akan terbangun adalah Jokowi haus kekuasaan, dan partai pengusung bisa saja kehilangan kepercayaan publik jika Jokowi tidak lagi miliki kekuasaan," paparnya.
Baginya, situasi itu membuat partai politik melambung dalam waktu singkat dan turun dalam durasi singkat juga.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul: Ganjar Pranowo dan Mahfud MD Enggan Tanggapi Isu Mantu Jokowi yang Dikabarkan Maju Pilkada Sleman.
(Tribunnews.com/Deni/Igman Ibrahim/Rahmat Fajar Nugraha)(TribunJogja.com/Neti Istimewa Rukmana)