Ajukan Sengketa Pilpres ke MK Hari Ini, Ketua THN AMIN: Kami Bawa Bukti dan Saksi yang Meyakinkan
Tim Hukum Nasional (THN) AMIN (Anies-Muhaimin) memastikan akan mendaftarkan gugatan hasil Pilpres 2024 ke Mahkamah Konstitusi pada hari ini.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Theresia Felisiani
![Ajukan Sengketa Pilpres ke MK Hari Ini, Ketua THN AMIN: Kami Bawa Bukti dan Saksi yang Meyakinkan](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/anies-baswedan-muhaimin-iskandar1212.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Hukum Nasional (THN) AMIN (Anies-Muhaimin) memastikan akan mendaftarkan gugatan hasil Pilpres 2024 ke Mahkamah Konstitusi pada hari ini.
Ketua THN AMIN Ari Yusuf Amir mengungkapkan, pihaknya telah menyiapkan sejumlah bukti-bukti meyakinkan bahwa ada kecurangan TSM (Terstruktur, Sistematis, dan Masif) dalam proses penyelenggaraan Pilpres 2024.
Hal itu disampaikannya dalam konferensi pers di Markas Pemenangan AMIN, Jalan Diponegoro 10, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (21/3/2024).
"Alhamdulillah hari ini insyaallah kami resmi mendaftarkan permohonan perselisihan pemilu ini ke Mahkamah Konstitusi," ujar Ari.
"Saksi-saksi juga sudah kami siapkan insyaallah cukup meyakinkan, nanti lebih detailnya setelah resmi diterima oleh MK," imbuhnya.
Ari meyakini bukti-bukti dugaan kecurangan yang dibawa THN AMIN sudah cukup kuat untuk dibawa ke MK.
Dia optimistis akan menyelesaikan gugatan di MK secara terhormat.
"Insyaallah atas kepercayaan dari Pak Anies dan Gus Imin kami akan menjalankan amanah ini sebaik mungkin dan menyelesaikannya secara terhormat," tandasnya.
Turut hadir pada konferensi pers tersebut yakni capres cawapres 01 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, dan Kapten Timnas AMIN Muhammad Syaugi.
![Tim Hukum Nasional (THN) Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, melayangkan gugatan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) ke MK, Kamis (21/3/2024).](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/tim-hukum-nasional-thn-anies-baswedan-dan-muhaimin-iskandar88.jpg)
Prabowo-Gibran Menang Pilpres Usai Rekapitulasi KPU, Anies Singgung Tak Normalnya Proses Pemilu
Capres dan Cawapres nomor urut 01 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar merespons hasil akhir pleno Komisi Pemilihan Umum(KPU) RI pada rekapitulasi Pilpres 2024.
Anies dengan menegaskan pentingnya proses daripada hasil akhir, yang mana proses yang jujur adil dan bersih akan dilegitimasi oleh semua.
“Dalam sebuah pemilihan, proses tak kalah penting dari hasil akhirnya,” ucap Anies dalam keterangan pers-nya, Rabu (20/3/2024).
Anies mengatakan proses pemilihan itu penting, di antaranya terbuka, adil, bebas dari tekanan, dan menjamin bahwa semua suara yang memenuhi syarat akan didengar dan dihormati.
"Proses pemilihan itu penting untuk dijaga agar memastikan legitimasi, kepercayaan, dan inklusifitas dalam hasilnya,” tambahnya.
![Konferensi Pers paslon capres cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, di Markas Pemenangan AMIN, Jalan Diponegoro 10, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (21/3/2024).](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/konpers-anies-cak-imin-di-markas-pemenangan-amin-jalan-diponegoro.jpg)
Menurutnya, tanpa proses yang kredibel, legitimasi calon yang terpilih atau keputusan bisa menyebabkan keraguan.
Maka, dikatakan dia, menjaga integritas proses pemilihan adalah fundamental untuk kelangsungan demokrasi dan terpenuhinya aspirasi masyarakat secara keseluruhan.
“Saudara-saudara sekalian, pemimpin yang lahir dari proses yang ternodai dengan kecurangan dan penyimpangan akan menghasilkan rezim yang melahirkan kebijakan yang penuh ketidakadilan dan kita tak ingin ini terjadi,” kata Anies
Anies menilai dalam prinsip negara demokrasi modern, ketika melihat ketidaknormalan dan penyimpangan, bukan dengan melakukan agitasi kepada publik.
“Namun langkah kita adalah mengumpulkan semua bukti-bukti untuk dibawa ke depan hakim. Kami ingin negara ini terus membangun kematangan politik, bukan malah mundur mendekati masa pra reformasi,” terangnya
Meskipun Anies menyadari ada pihak-pihak yang berusaha mendegradasi usaha konstitusional Timnas AMIN sekaligus banyak pihak juga yang menyarankan agar tidak mengajukan gugatan penyimpangan karena kemungkinan mendapatkan keadilan yang kecil, dia mengatakan berbagai ketidaknormalan tersebut tidak dapat dibiarkan.
“Kami tegaskan, kami tak ingin membiarkan berbagai penyimpangan demokrasi ini berlalu tanpa catatan dan menjadi preseden buruk bagi semua penyelenggaran pemilihan ke depan, baik tingkat nasional maupun ratusan pilkada dan pileg tingkat I dan II,” paparnya
“Kami sadar, dalam situasi saat ini, kemungkinan mendapatkan keadilan terasa amat kecil. Berbagai lembaga-lembaga negara yang terkait penyelenggaraan Pemilu dan penyelesaian sengketa telah terkooptasi oleh oknum-oknum yang terbukti melanggar etik, bahkan ada yang ketuanya sampai berkali-kali mendapat peringatan tapi tetap dibiarkan menjalankan perannya,” lanjutnya
Baca juga: Beda Sikap dengan Surya Paloh Soal Hasil Pilpres, Anies: Partai Politik Miliki Hak Konstitusional
Tak hanya itu Anies juga mengajak semua untuk terus melanjutkan perjuangan dan mendukung langkah tim hukum sehingga apapaun temuannya akan menjadi fakta sejarah bangsa ini
“Mari kita terus jalankan perjuangan ini dengan menjunjung tinggi etika, menjaga kedamaian dan persatuan. Kita dukung langkah tim hukum, dan biarlah segala temuan yang disampaikan nanti menjadi rekam sejarah yang tercatat secara resmi dalam lembaran risalah-risalah Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia,“ ajak Anies
“Apapun takdir yang telah ditetapkan oleh nanti, kami akan tetap membersamai gerakan perubahan. Insya Allah, gerakan ini akan terus bergulir membesar ke depan, dan membawa perubahan-perubahan yang baik dan diperlukan oleh bangsa ini,” pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.