Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jaga Pemilu Sebut Error Rate di TPS Mencapai 9 Persen

Perkumpulan Jaga Pemilu menemukan terjadinya fluktuasi suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Penulis: Rahmat Fajar Nugraha
Editor: Dodi Esvandi
zoom-in Jaga Pemilu Sebut Error Rate di TPS Mencapai 9 Persen
HANDOUT
Ketua Tim Pemantau Jaga Pemilu Luky Djani (kanan) dalam konferensi pers Jaga Pemilu di Jakarta, Senin (1/4/2024). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perkumpulan Jaga Pemilu menemukan terjadinya fluktuasi suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Fluktuasi suara terbesar terjadi di TPS di tiga provinsi yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Selanjutnya juga terjadi di DKI Jakarta dan Sumatera Barat.

Ketua Tim Pemantau Jaga Pemilu Luky Djani mengungkapkan, Jaga Pemilu melakukan tiga klaster pengawasan accuracy rate di TPS yaitu dari relawan Penjaga KPU, Jaga Pemilu dan Pejuang Pemilu.

Kata Luky, berdasarkan hasil monitoring Accuracy Rate hasil verifikasi relawan dan hasil tabulasi KPU berada pada rentang 91-97 persen.

Ini berarti dari 100 TPS yang diverifikasi sekitar 91-97 TPS memiliki perolehan pasangan calon yang sama dengan hasil tabulasi KPU.

“Dengan kata lain, masih terdapat error rate sebesar 3-9%, ini berarti dari 100 TPS yang diverifikasi sekitar 3-9 TPS memiliki perolehan pasangan calon yang tidak sama dengan hasil tabulasi KPU," jelas Luky dalam konferensi pers Jaga Pemilu di Jakarta, Senin (1/4/2024).

Berita Rekomendasi

"Sedangkan error rate klaster Jaga Pemilu di kisaran 7% serta error rate klaster Pejuang Pemilu di kisaran 5%,” imbuhnya.

Baca juga: Jaga Pemilu Terima 914 Dugaan Pelanggaran Pemilu 2024, Sirekap Paling Tinggi Dilaporkan Masyarakat

Dari data monitoring Penjaga KPU, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar memiliki accuracy rate sebesar 92% dan error rate sebesar 8%, lalu Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka memiliki accuracy rate sebesar 93% dan error rate sebesar 7%, serta Ganjar Pranowo-Mahfud MD memiliki accuracy rate sebesar 93% dan error rate sebesar 7%.

Data monitoring Jaga Pemilu, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar memiliki accuracy rate sebesar 92% dan error rate sebesar 8% dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka memiliki accuracy rate sebesar 93% dan error rate sebesar 7% serta Ganjar Pranowo-Mahfud MD memiliki accuracy rate sebesar 93% dan error rate sebesar 7%.

Data monitoring Pejuang Pemilu, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar memiliki accuracy rate sebesar 95% dan error rate sebesar 5% dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka memiliki accuracy rate sebesar 94% dan error rate sebesar 6% serta Ganjar Pranowo-Mahfud MD memiliki accuracy rate sebesar 95% dan error rate sebesar 5%.

Ketua Perkumpulan Jaga Pemilu Natalia Soebagjo mengungkapkan, pengukuran error rate dan accuracy rate yang tinggi di atas menambah deretan berbagai pengelolaan administrasi yang tidak baik pada Pemilu 2024.

Secara menyeluruh, hal-hal tersebut masuk dalam empat kategori inkompetensi dan malpraktik Pemilu 2024, yakni hasil pemilihan tidak transparan, kesulitan akses aplikasi Sirekap, keterlambatan pelaporan dalam Sirekap dan kendala teknis dalam Sirekap.

“Kami berharap temuan dari Jaga Pemilu dihiraukan. Jangan lantas dianggap sebagai suara mereka yang kalah. Temuan kita sudah melalui proses seksama dan mohon dijadikan pelajaran sehingga tidak diulangi lagi,” kata Natalia.

Baca juga: KPK Minta 2 Bulan Sebelum Pilkada Bansos Dihentikan, Jaga Pemilu: Sebaiknya 6 Bulan, Contoh Filipina

Direktur Eksekutif Perludem Khoirunnisa Nur Agustyati mempertanyakan integritas penyelenggara pemilu seperti Komisi Pemilihan Umum.

Kata dia, profesionalitas KPU sebagai penyelenggara pemilu dipertanyakan ketika Ketua KPU mendapatkan empat kali dinyatakan melanggar etik.

“KPU yang menyelenggarakan pemilu 2024 ini kan nantinya akan menjadi penyelenggara pilkada pada November nanti. Yang jadi pertanyaan apakah mereka masih layak untuk menyelenggarakan pilkada. Ini tentunya harus menjadi pertimbangan,” kata Khoirunnisa.

Sejak meluncur pada akhir November 2023, Jaga Pemilu telah melakukan serangkaian aktivitas, yakni sosialisasi dan pendidikan publik melalui media nasional dan media sosial, mengelola kanal pelaporan melalui situs https://jagapemilu.com, pemantauan hari H dan rekapitulasi suara, verifikasi perhitungan, advokasi pelaporan kasus ke Bawaslu dan penyajian temuan pemantauan kepada publik melalui konferensi pers dan diskusi publik.

Pada hari H pemilihan suara, Jaga Pemilu bekerjasama dengan jejaring organisasi masyarakat sipil dan warga memantau pemungutan dan perhitungan suara pada 14 Februari 2024, melibatkan 1984 relawan Penjaga Pemilu yang tersebar di 29 provinsi (241 Kabupaten/Kota; 817 Kecamatan; 1.217 Desa/Kelurahan).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas