Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum (Ketum) relawan Presiden Jokowi atau relawan Solmet, Silfester Matutina mengaku tidak khawatir ramai-ramai partai politik (parpol) bergabung ke dalam pemerintahan baru Prabowo-Gibran.

Diketahui, NasDem dan PKB sudah secara terang-terangan masuk mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran. Sedangkan, PKS juga sudah memberikan isyarat akan bergabung mendukung Prabowo. 

Baca juga: Relawan Prabowo-Gibran Garuda Indonesia Maju Diharapkan Jadi Organisasi Kepemudaan

Menurut Silfester, pihaknya tidak masalah jika nantinya banyak parpol bergabung mendukung pemerintahan baru Prabowo-Gibran. Apalagi, Prabowo-Gibran berkomitmen mengahak seluruh elemen bangsa dalam membangun bangsa.

"Kalau sepanjang positif ya bagus-bagus saja, memang Pak Prabowo dan mas Gibran maunya kemenangan ini kemenangan untuk seluruh bangsa Indonesia dan beliau berdua mengajak seluruh elemen bangsa untuk sama-sama bergandengan tangan membangun Indonesia kedepannya yang maju dan lebih baik lagi," ucap Silfester saat dikonfirmasi, Selasa (30/4/2024).

Baca juga: Jokowi Kumpulkan Relawan Sambil Nobar di Istana, Ketua Umum Solmet Ungkap Maksudnya

Lebih lanjut, Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran itu menyatakan pihaknya juga tak khawatir masuknya PKS, NasDem maupun PKB nantinya akan mengambil jatah kursi menteri dari para relawan.

"Oh enggak sama sekali ya namanya relawan biasanya sih kita tulus-tulus aja ya membantu memenangkan Pak Prabowo dan Mas Gibran dan juga dulu kita memenangkan Pak Jokowi di 2014-2019 toh kita nggak pernah minta apa-apa gitu loh," ucapnya.

Namun begitu, Silfester menambahkan bahwa pihaknya tidak menampik bahwasanya banyak figur relawan yang bisa dipertimbangkan masuk ke dalam kabinet Prabowo-Gibran.

Baca juga: 3 Orang Dekat Jokowi yang Potensial Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran, Siapa Saja Mereka?

Apalagi, kata dia, banyak relawan yang sudah berjuang berdarah-darah memenangkan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.

"Saya pikir dari teman-teman relawan juga ada yang kompeten ya yang profesional yang juga berjuang berdarah-darah bersama-sama saya pikir kalau memang mau dilibatkan ya silakan saja itu tergantung hak prerogatif dari Pak Prabowo dan mas Gibran tentunya," pungkasnya.