Surya Paloh Mengaku Sungkan Minta Jatah Menteri Meski Anggap Prabowo Subianto sebagai Sahabat
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menyatakan, hingga kini belum ada pembahasan soal jatah menteri ke Prabowo Subianto.
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Wahyu Aji
![Surya Paloh Mengaku Sungkan Minta Jatah Menteri Meski Anggap Prabowo Subianto sebagai Sahabat](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/surya-paloh-di-abn-nasdem.jpg)
Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menyatakan, hingga kini belum ada pembahasan soal jatah menteri untuk partainya setelah secara resmi mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran.
Kata Paloh, terkait dengan komposisi di kabinet itu ada pihak yang memiliki otoritas untuk membahasnya dalam hal ini Prabowo sebagai Presiden RI terpilih dan Gibran Rakabuming sebagai wakilnya.
"Belum (ada pembahasan), kita belum tau, memang yang punya otoritas untuk itu kan kalian tahu," kata Paloh kepada awak media saat ditemui di Gedung Akademi Bela Negara (ABN) NasDem, Pancoran, Jakarta, Kamis (2/5/2024).
Saat disinggung ada atau tidaknya permintaan jatah menteri dari Paloh sebagai sahabat Prabowo, dia menimpali dengan santai.
Kata Paloh, Partai NasDem memiliki perasaan sungkan untuk meminta jatah tersebut.
"Sahabat (Paloh dan Prabowo). Ya kan ada perasaan sungkan-sungkan juga kan," kata Paloh seraya tertawa.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menyatakan, pihaknya bukanlah partai yang berada dalam barisan meminta sesuatu. NasDem kata dia, akan menjaga nilai dan martabat.
Pernyataan itu disampaikan Surya Paloh dalam acara HUT Akademi Bela Negara (ABN) NasDem ke-7 tahun.
Paloh awalnya mengutarakan soal langkah politik NasDem usai Pilpres 2024. Kata dia, saat ini NasDem akan masuk dalam barisan pemerintahan Prabowo-Gibran.
"Jadi kalau ada yang menanya (kepada NasDem) mana yang lebih baik, berada di luar pemerintahan atau berada dalam barisan pemerintahan. Kita sudah berada di dalam pemerintahan, kita juga dikasih kesempatan belajar di luar pemerintahan, dan sekarang kita memberikan dukungan di dalam barisan pemerintahan," kata Paloh dalam sambutannya di Kantor ABN NasDem, Pancoran, Jakarta, Kamis (2/5/2024).
Kata Paloh, keputusan tersebut merupakan gaya politik dari Partai NasDem yang dimana memberikan dukungan untuk pemerintah.
Akan tetapi menurut Paloh, pihaknya tidak berada pihak yang meminta sesuatu. Karena NasDem kata dia, akan menjaga nilai dan martabat partai.
"Nah ini komunikasi politik gaya nasdem. Selesai pertandingan, kebetulan kita tidak menang, kita berikan selamat kepada pemenang," ujar dia.
"NasDem tidak berpadu dalam mengutarakan kami terpilih lalu masuk barisan meminta sesuatu, kita tetap menjaga nilai, values, harkat dan martabat kita," sambung Paloh.
Lebih lanjut, dengan keputusan ini Paloh berharap agar bisa dipahami dan diterima oleh seluruh komponen masyarakat.
Atas hal itu, dia meminta termasuk kepada kader NasDem untuk menerima secara ikhlas dan tetap menjaga idealisme partainya.
"Konsistensi ini mudah-mudahan insyaallah bisa dipahami bisa diyakini dan diterima. tidak ada orang kita, tapi seluruh komponen masyarakat," ujar dia.
Baca juga: Anies Diminta Berkaca Jika Mau Maju Pilgub Jakarta, Ray: Jangan Sampai Dua Kali Ditinggal NasDem
"Ada keikhlasan ada tekad ada semangat untuk tetap menjaga ruang idealisme itu tetap bersemi di dalam berbagai policy kebijakan yang dijalankan oleh partai," tukas Paloh.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.