Gibran Ingin Rangkul Sebanyak Mungkin Partai Politik: Semua Kita Anggap Teman
Wakil presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka, mengatakan proses pembentukan koalisi di pemerintahan mendatang masih cair.
Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - Wakil presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka, mengatakan proses pembentukan koalisi di pemerintahan mendatang masih cair.
Hal ini disampaikannya untuk menanggapi penolakan yang dilakukan oleh Partai Gelora terhadap wacana bergabungnya PKS ke koalisi Prabowo-Gibran.
“Ya untuk sekarang semuanya masih cair. Dibicarakan nanti lagi,” ungkapnya, Kamis (2/5/2024), dilansir TribunSolo.com.
Menurutnya, pemerintahan baru nanti berusaha merangkul sebanyak mungkin partai politik (parpol).
Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu menganggap semua partai adalah kawan.
“Semuanya dirangkul. Semuanya kita anggap teman,” sambung Gibran.
Ia menjelaskan, keputusan terkait koalisi pemerintahan baru berada di tangan presiden terpilih Prabowo Subianto.
Atas dasar itu, Gibran meminta publik menunggu, apalagi waktu untuk bergabung masih panjang.
“Keputusannya nunggu Pak Presiden terpilih. Ya, waktunya masih panjang (PKS untuk gabung),” jelasnya.
Meski muncul penolakan dari Partai Gelora atas wacana bergabungnya PKS, ia memastikan hingga saat ini koalisi masih solid.
“Masih cair. Tenang aja. Baik-baik banget (koalisi). Enggak. Santai aja. Semuanya baik-baik aja,” ungkapnya.
Baca juga: Gibran Tancap Gas, Mulai Siapkan Program 100 Hari Kerja
Komentar Pengamat
Sementara itu, Pengamat politik Lingkar Madani Indonesia, Ray Rangkuti, meyakini 80 persen PKS bakal bergabung dengan koalisi Prabowo-Gibran.
Itu, kata Ray, jika partai yang dipimpin oleh Ahmad Syaikhu tersebut tak segera mendeklarasikan diri sebagai oposisi.
"PKS menurut saya 80 persen akan masuk (parpol koalisi Prabowo-Gibran). Kalau PKS tidak deklarasi dari sekarang bahwa berada posisi oposisi," kata Ray, Jumat (3/5/2024).
Menurutnya, jika PKS tak mendeklarasikan diri sebagai oposisi, itu berarti mereka ingin diajak bergabung ke pemerintahan.
"Kecuali sekarang ini PKS deklarasi bahwa mereka menempatkan posisi sebagai oposisi."
"Kalau sampai sekarang PKS tidak menyebut itu, berarti ingin sekali diajak. 80 persen PKS akan ikut gabung, kalau Prabowo benar-benar mengajak," jelasnya.
Namun, Ray melihat PKS memiliki ganjalan masuk ke koalisi karena saat ini ada protes dari Partai Gelora.
"Ini jadi ujian untuk Prabowo mampu tidak menghadapi konflik yang seperti ini."
"Karena konflik internal seperti ini akan banyak terjadi di sepanjang pemerintahan Prabowo-Gibran," tegasnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul: Wacana Bergabungnya PKS ke Koalisi Prabowo-Gibran Dapat Penolakan Partai Gelora, Gibran: Masih Cair.
(Tribunnews.com/Deni/Rahmat)(TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin)