Prediksi Pengamat Soal Wacana Duet Anies-Ahok di Pilkada Jakarta: Apa Ada Partai yang Mau Mengusung?
Pengamat menilai Anies Baswedan dan Ahok, saat ini masih memiliki elektabilitas tinggi dalam bursa bakal calon gubernur DKI Jakarta.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul M Jamiluddin Ritonga menilai, Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, saat ini masih memiliki elektabilitas tinggi dalam bursa bakal calon gubernur DKI Jakarta 2024.
Menurut dia, peluang menang dua Anies dan Ahok jika maju pada Pilkada DKI Jakarta 2024 relatif besar jika berduet.
"Elektabilitas dua sosok ini akan semakin tinggi bila disatukan dalam satu pasangan. Karena itu, bila dua sosok ini disatukan peluang menang akan semakin besar," kata Jamiluddin dalam keterangannya, Jumat (3/5/2024).
Jamiluddin mengungkap sisi positif bila Anies dan Ahok berduet dalam Pilkada DKI Jakarta 2024.
Pertama, polarisasi warga Jakarta dapat dicegah. Setidaknya polarisasi yang tajam pada Pilgub Jakarta 2017 dapat dicegah.
Baca juga: Anies Baswedan Usai Pilpres, Maju Pilkada DKI atau Gabung Kabinet Prabowo-Gibran? Ini Jawabannya
"Kalau hal itu terwujud, Pilgub Jakarta 2024 akan relatif damai. Pesan-pesan politik yang kontradiksi dan memuat permusuhan dapat diminimalkan," ucapnya.
Kedua, Pilkada DKI Jakarta 2024 berpeluang cukup satu putaran.
Sebab, bersatunya Anies-Ahok menjadi kekuatan yang akan sulit ditandingan pasangan lain.
"Masalahnya, apakah ada partai yang mau mengusung Anies-Ahok? Setidaknya apakah PKS, PDIP, PKB, dan Nasdem mau mengusung dua sosok tersebut ? Tentu empat partai itu yang bisa menjawabnya," ujarnya.
Baca juga: Respons Singkat Jokowi seusai Disebut Bakal Bantu Kampanye PSI di Pilkada 2024
Untuk diketahui, sejumlah nama digadang-gadang bakal maju pada Pilkada DKi Jakarta 2024.
Selain nama Anies dan Ahok, ada nama eks Bupati Tangerang sekaligus Ketua DPD Golkar DKI Jakarta Ahmed Zaki Iskandar, politikus NasDem Ahmad Sahroni, dan politikus Golkar Erwin Aksa.
Kemudian ada nama politikus Golkar Ridwan Kamil, hingga Menteri Tenaga Kerja yang merupakan kader PKB Ida Fauziyah.