PAN Siapkan Eko Patrio untuk Isi Kabinet Prabowo-Gibran, Demokrat Juga Kantongi Kader Terbaik

Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Demokrat menilai sah-sah saja jika partai politik di Koalisi Indonesia Maju menyebutkan nama-nama yang bakal diajukan sebagai menteri maupun wakil menteri di kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran.

Terbaru, PAN mengatakan kader mereka sekaligus Sekretaris Fraksi PAN di DPR RI, Eko Hendro Purnomo alias Eko Patrio.

"Dan ada yang telah mempresentasikan beberapa nama untuk tes ombak mengecek respon pasar, baik itu sebagai calon menteri maupun wamen," kata Deputi Bappilu Partai Demokrat, Kamhar Lakumani, kepada Tribunnews, Senin (6/5/2024).

Kamhar mengatakan, Demokrat juga telah memiliki nama-nama kader potensial mereka.

"Partai Demokrat sebagai bagian dari Koalisi Indonesia Maju pun tentunya telah memiliki daftar nama-nama dan kader potensial yang dipandang cakap serta kompeten untuk penugasan tersebut," kata dia.

Baca juga: 7 Kekecewaan Megawati pada Jokowi Dibongkar Gayus Lumbuun, Di Antaranya soal Petugas Partai

Namun, Kamhar tidak menyebutkan siapa saja kader Partai Demokrat yang berpotensi tersebut.

Kamhar mengatakan yang tahu nama-nama tersebut hanya Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono.

"Tentunya kader utama dan terbaik Partai Demokrat," kata dia.

Nama tersebut, dikatakan Kamhar, telah diajukan kepada Prabowo.

"Dan Pak Prabowo memiliki hak prerogatif selaku Presiden terpilih. Kami menilai Pak Prabowo adalah pemimpin transformatif yang telah teruji dan memiliki rekam jejak yang membanggakan, tahu apa yang dibutuhkan untuk pemerintahannya ke depan," pungkasnya.

Baca juga: Rekam Jejak Eko Patrio, Pelawak Jadi Calon Menteri Prabowo-Gibran, Sudah 4 Kali Jadi Anggota DPR

Sebelumnya usulan itu disampaikan Ketua Fraksi PAN DPR RI, Saleh Partaonan Daulay.

Saleh menyebut saat ini penyusunan kabinet masih dalam proses pembicaraan. Ia mengatakan, partai pendukung belum mengetahui posisi yang ditawarkan sehingga masih menunggu komposisi yang sedang difinalisasi.