PKB Bakal Buat Poros Tandingan di Pilgub Jatim, Khofifah: Kita Ikuti Proses Saja
Khofifah Indar Parawansa buka suara soal rencana PKB membentuk poros tandingan untuk melawannya dalam pemilihan gubernur (Pilgub) Jawa Timur 2024.
Penulis: Fersianus Waku
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Khofifah Indar Parawansa buka suara soal rencana Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) membentuk poros tandingan untuk melawannya dalam pemilihan gubernur (Pilgub) Jawa Timur 2024.
Khofifah tak berbicara banyak soal rencana PKB. Dia mengatakan akan mengikuti saja seluruh proses yang sudah berlangsung.
"kita sesungguhnya mengikuti proses saja," kata Khofifah setelah menerima surat dukungan dari Partai Perindo di Kantor DPP Perindo, Jalan Pangeran Diponegoro, Menteng, Jakarta, Rabu (22/5/2024).
Khofifah menjelaskan semua warga negara berhak untuk berkontestasi sepanjang memenuhi persyaratan.
"Sebuah kontestasi semua wakil bangsa punya hak sesuai dengan persyaratan yang ada," ujarnya.
Rencana bentuk poros tandingan sebelumnya disampaikan Wakil Sekretaris Jenderal PKB, Syaiful Huda.
"Posisi PKB akan membikin poros di luar, Mbak Khofifah," kata Huda saat dihubungi, Jumat (17/5/2024).
Baca juga: Gerindra Bakal Susul Golkar Beri Surat Rekomendasi Dukung Khofifah-Emil Maju Pilgub Jawa Timur
Huda menjelaskan untuk Jawa Timur, PKB bisa mengusung calon tanpa harus berkoalisi dengan partai politik (parpol) lain.
"Karena PKB termasuk yang mendapat golden tiket di Jawa Timur, tanpa koalisi dengan partai lain PKB bisa mendorong poros di luar, Mbak Khofifah," ujarnya.
Hanya saja, dia menuturkan PKB akan tetap membuka komunikasi dengan parpol lain untuk berkoalisi.
"Tetapi PKB tetap bangun komunikasi dengan partai lain," ungkap Huda.
Baca juga: PDIP Akui Intens Komunikasi dengan Khofifah Soal Pilgub Jawa Timur
Menurut Huda, nama mantan Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, KH Marzuki Mustamar, juga diusulkan untuk maju di Pilgub.
"Beberapa nama sudah beredar di sana, khusus Jawa Timur saya kira saya bisa menyebut nama Kiai Marzuki Mustamar, mantan Ketua PWNU," ungkapnya.