Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Selain Andika Perkasa, Dudung Abdurachman Juga Masuk Bursa Cagub Jakarta, Akankah Mereka Berhadapan?

Nama Dudung mengemuka usai politikus Gerindra Immanuel Ebenezer menilai mantan Pangdam Jayakarta itu punya kemampuan memimpin Jakarta.

Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Selain Andika Perkasa, Dudung Abdurachman Juga Masuk Bursa Cagub Jakarta, Akankah Mereka Berhadapan?
Dispenad/Tangkap layar video Kompas.com
Andika Perkasa dan Dudung Abdurachman. Setelah Andika Perkasa, kini muncul nama mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman dalam bursa calon Gubernur Jakarta pada ajang Pilgub 2024 mendatang. 

Sementara itu, Dudung Abdurachman juga turut buka suara menanggapi isu yang beredar kala itu.

Menurutnya, sebuah berpedaan pendapat merupakan hal yang biasa di sebuah institusi.

Dudung pun meminta agar perbedaan tersebut tak dibesar-besarkan.

"Pangdam dengan kasdam juga pasti ada perbedaan pendapat, kapolri dengan wakapolri, kasad dan panglima ada perbedaan pendapat itu biasa, tetapi ini jangan kemudian dibesar-besarkan," kata Dudung di Markas Besar TNI AD, Rabu (7/9/2022), mengutip Kompas.com.

Baca juga: Macan Kemayoran alias Mayor Resmi jadi Maskot Pilgub Jakarta 2024, Terinspirasi dari Pendekar Betawi

Kata Pengamat

Menurut pengamat politik yang juga pengamat militer dari Universitas Nasional, Selamat Ginting, sebenarnya bukan hal baru jika para pensiunan jenderal ini bertarung di Jakarta.

Bahkan, sejak era Presiden Sukarno, Gubernur di Jakarta sudah diemban oleh jenderal aktif.

"Dulu kan sebenarnya diusulkan Gubernur Jakarta setingkat menteri. Dan itu sudah dilakukan di era Sukarno, Soemarno Sosroatmodjo (periode 1960-1966) dia merangkap menteri Gubernur Jakarta," kata Ginting saat dihubungi, Kamis (30/5/2024).

BERITA TERKAIT

Hal itu, kemudian terus berlanjut ke era Orde Baru hingga awal Reformasi dimana Jakarta dipimpin oleh Sutiyoso.

"Itu praktis sejak era presiden Soeharto memimpin dimulai dari Ali Sadikin kemudian terus terakhir Sutiyoso semuanya Letjen," kata Ginting.

Bahkan, di era Pilkada langsung yang dimulai di tahun 2007, dalam pelaksanaannya selalu ada calon yang berasal dari pensiunan TNI maupun Polri.

Di Pilkada Jakarta 2007, ada nama Adang Daradjatun yang merupakan mantan Wakapolri.

Kemudian di Pilkada Jakarta 2012 ada nama Mayjen (Purn) Nachrowi Ramli, Mayjen TNI (Purn) Hendardji Soepandji dan Letjen (Mar) (Purn) Nono Sampono.

Kemudian, di Pilkada 2017 juga ada nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang baru saja mundur dari karirnya di militer.

Namun, menurut Ginting, alasan utama saat ini munculnya nama Andika dan Dudung dalam bursa Pilkada Jakarta karena belum ada nama sipil yang mampu menyaingi elektabilitas Anies Baswedan selaku petahana.

"Kita tahu KIM awalnya akan mendorong Ridwan Kamil tapi setelah dihitung-hitung kemungkinan juga elit politiknya Ridwan Kamil tetap menjadi calon kuat di Jabar.

Jadi memang untuk menanding Anies harus dicari orang yang punya pengalaman dan juga tokoh yang bisa bersaing sangat kuat," kata Ginting.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas