Membaca Peluang Anies Baswedan di Pilpres 2029 jika Maju di Pilkada DKI Jakarta 2024 dan Kalah
Pengamat politik menilai suara Anies Baswedan akan habis jika maju di Pilkada DKI Jakarta 2024 dan menelan kekalahan.
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Aljabar Strategic, Arifki Chaniago menilai suara Anies Baswedan bakal dibabat habis jika maju di Pilkada DKI Jakarta 2024 dan menelan kekalahan.
Sehingga, menurutnya, nanti di Pilpres 2029 dapat dipastikan Anies Baswedan juga akan kalah.
"Tapi kalau dia menang baik-baik saja. Kalau dia kalah, kesempatan Anies di Pilpres 2029 makin habis," kata Arifki pada Sabtu (8/6/2024) dikutip dari WartaKotaLive.com.
Justru jika Anies Baswedan tak maju di Pilkada DKI Jakarta 2024, kata Arifki, eks Gunernur DKI Jakarta itu masih bisa menjadi King Maker.
Seperti saat di Pilpres 2024 kemarin, King Maker diperankan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Makanya di Pilpres (kemarin) itu narasinya kemana arah telunjuk Pak Jokowi, itulah pemenang Pilpres."
"Lantas, apakah Anies Baswedan mampu menyuarakan hal yang sama? Ke manakah arah telunjuk Mas Anies itulah pemenang Pilkada DKI Jakarta 2024, mungkin ini yang diinginkan oleh Anies," ujar Arifki.
Adapun salah satu langkah yang bisa diambil Anies Baswedan yakni dengan terus memperlihatkan eksistensinya untuk menunjukkan kekuatannya di Jakarta.
"Paling tidaknya, dengan dia (Anies) menyebarkan baliho dia masih menunjukkan dia masih punya power di Jakarta," jelas Arifli.
Dengan adanya pandangan ini, maka masih banyak kemungkinan yang akan terjadi dalam Pilkada DKI Jakarta 2024.
Termasuk, kemungkinan Anies Baswedan tetap menjaga basisnya agar posisinya masih diperhitungkan sebagai pemimpin Jakarta.
Sikap Anies Baswedan
Terkait hal itu, sampai saat ini Anies Baswedan belum menentukan sikap apakah dirinya akan maju dalam Pilkada DKI Jakarta 2024, atau tidak.
Anies Baswedan mengaku masih butuh waktu untuk mempertimbangkan tawaran tersebut.
"Ya ngalir aja sekarang. Kita liat memang kami secara serius memikirkan tentang Jakarta dan berdiskusi dengan banyak pihak khususnya senior-senior kemudian juga teman-teman muda."