Atau dalam hal ini berada di tangan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

Adapun, DPD PDIP DKI Jakarta memilih merekomendasikan Anies Baswedan ketimbang Kaesang Pangarep untuk berkontestasi di Jakarta.

Nama bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu, tak masuk daftar 10 tokoh yang direkomendasikan PDIP DKI untuk diusung di ajang kontestasi tingkat daerah tersebut.

Pantas menyebut, keputusan ini diambil lantaran tak mau dianggap menabrak demokrasi.

Ia menyinggung soal putusan Mahkamah Agung (MA) yang mendadak mengabulkan syarat batas minimum kepala daerah 30 tahun.

Keputusan itu membuka jalan bagi Kaesang untuk maju pada Pilkada Jakarta 2024.

Padahal, sebelumnya Ketua Umum PSI itu tak bisa maju lantaran terbentur aturan batas usia minimum 30 tahun yang jadi syarat sebagai calon gubernur (cagub) maupun calon wakil gubernur (cawagub).

Kejadian ini disebut Pantas, mirip putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang memuluskan jalan Gibran maju pada Pilpres 2024 lalu.

PKS

DPW PKS Jakarta tertarik memberikan dukungan terhadap Anies Baswedan untuk maju pada Pilkada Jakarta 2024.

Meski begitu, Juru Bicara PKS, Ahmad Mabruri, menyatakan keputusan berada di Dewan Pimpinan Pusat (DPP).

"Jadi DPP PKS belum ada keputusan. Masih alot rapatnya," ucap Mabruri, Selasa (11/6/2024).

PKS, jelasnya, masih dalam tahap penjajakan dengan bakal calon gubernur untuk maju di Jakarta.

Di sisi lain, Ketua Fraksi PKS DPR RI, Jazuli Juwaini, mengatakan partainya sedang menggodok nama-nama seperti Anies Baswedan hingga Mardani Ali Sera sebagai calon gubernur.

Menurutnya, PKS serius mencermati Pilkada Jakarta 2024.

"Harus lebih cermat lebih teliti semua termasuk ada Pak Mardani, ada Pak Anies ada juga calon lain gitu itu masih didalami," kata Jazuli di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (11/6/2024).

(Tribunnews.com/Deni/Fransiskus/Gilang)