Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Alasan Golkar Belum Juga Umumkan Ridwan Kamil di Pilkada Padahal Punya 2 Surat Rekomendasi

Sejatinya saat ini Golkar masih mempelajari beberapa faktor untuk Ridwan Kamil ini memenangkan Pilkada baik itu di Jakarta maupun Jawa Barat.

Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Alasan Golkar Belum Juga Umumkan Ridwan Kamil di Pilkada Padahal Punya 2 Surat Rekomendasi
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berpose usai wawancara khusus dengan Tribunnews di Kantor Tribun Network, Jakarta, Selasa (28/5/2024). 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Dewan Pembina Bappilu DPP Partai Golkar Idrus Marham membeberkan alasan kenapa Golkar belum juga memutuskan nama Ridwan Kamil untuk maju di Pilkada 2024.

Padahal di satu sisi, Idrus mengklaim kalau Ridwan Kamil telah diberikan dua surat rekomendasi untuk maju Pilkada oleh Ketum Golkar Airlangga Hartarto dan punya prestasi pernah menjabat di Jawa Barat.

Baca juga: PKB Sebut Sohibul Iman Tidak Perkuat Suara Anies Baswedan di Pilkada Jakarta

Idrus lantas membeberkan, sejatinya saat ini Golkar masih mempelajari beberapa faktor untuk Ridwan Kamil ini memenangkan Pilkada baik itu di Jakarta maupun Jawa Barat.

"Karena kan masih pada pembahasan sehingga kepada satu tingkat keyakinan kita ingin menang, dan untuk meyakinkan itu banyak variabel penting untuk mempengaruhi," kata Idrus saat ditemui awak media di Kawasan Pesanggrahan, Jakarta, Rabu (26/6/2024).

Atas hal itu, Golkar kata Idrus, masih melakukan beragam pertimbangan dan juga pengecekan terhadap potensi kemenangan Ridwan Kamil.

Baca juga: Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi masih Menimbang Sebelum Diusung KIM Maju Pilkada Jakarta dan Jabar

Hanya saja untuk di Jakarta, elektabilitas Ridwan Kamil kata Idrus masih kalah dan berada di bawah Anies Baswedan beda dengan di Jawa Barat.

BERITA REKOMENDASI

Namun menurut dia ada variabel lain lagi untuk di Jawa Barat yang juga harus dipertimbangkan.

"Dan karena itu kita harus cek terus menerus, termasuk pemetaan pemilih itu, meskipun tanpa menghiraukan hasil survei yang memang selama ini masih elektabilitas nya masih kalah, tetapi lan variabel lain kita lihat kita cek," kata dia.

Oleh karenanya, dia menyatakan, belum diumumkannya nama Ridwan Kamil itu sendiri bisa dikatakan sebagai strategi dari Partai Golkar.

Sebab, setiap partai memiliki strategi termasuk untuk partai politik yang sudah mengusung pasangan cagub-cawagub seperti PKS untuk di Jakarta.

"Tentu mereka punya strategi, kita gak mau campuri, tapi Golkar juga punya strategi masih melakukan pengecekan ke bawah melalui survei dan kita prioritaskan pada pemetaan pemilih," tukas dia.

Baca juga: Kesepakatan Sementara KIM: Ridwan Kamil Maju di Jakarta, Dedi Mulyadi di Jawa Barat

Sebelumnya, Ketua Pembina Bappilu DPP Partai Golkar Idrus Marham menyatakan, hingga kini partai pimpinan Airlangga Hartarto itu belum dapat memastikan siapa sosok yang akan diusung untuk Pilkada Jakarta.

Pasalnya kata dia, pembahasan dan penggodokan serta pemetaan pemilih masih dilakukan di internal Golkar maupun dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Namun begitu, Golkar kata dia juga melakukan survei internal untuk menentukan siapa yang akan diusung di Jakarta.

Sejauh ini kata dia, dari hasil survei itu nama Anies Baswedan masih menjadi nomor pertama, lalu disusul kader Golkar sekaligus mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

"Misalkan kalau disini ada DKI itu ada 6 (daerah) termasuk Kepulauan Seribu itu akan kita lihat betul untuk melakukan pemetaan," kata Idrus kepada awak media di Kawasan Pegangsaan, Jakarta, Rabu (26/6/2024).

"Sambil ada juga kan survei-survei yang sudah dilakukan dimana disitu ditempatkan saudara Anies Baswedan pada posisi nomor 1, kemudian nomor dua head to head berartikan RK," sambung dia.

Setelah dua nama tersebut kata Idrus, terdapat nama kader PDIP sekaligus mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Kendati demikian, dari ketiga nama itu menurut Idrus masih sangat dinamis untuk dibicarakan.

"Kemudian kalau (ketiga) masuk Ahok di sini (Jakarta) tadi, (masih) dinamis sangat dinamis," beber Idrus.

Atas hal itu, mantan Menteri Sosial RI tersebut menegaskan kalau sejatinya sejauh ini memang pembahasan terkait nama Cagub Jakarta belum pada keputusan.

Meski kata dia, sejauh ini RK sudah menerima dua surat tugas untuk bersosialisasi di Jakarta maupun di Jawa Barat.

"Karena Partai Golkar tetap melakukan hasil survei dan survei yang dilakukan bukan hanya secara general tetapi secara detail," tandas dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas