Survei LSI: Masyarakat Jateng yang Puas dengan Kinerja Jokowi Memilih Kaesang untuk Pilkada
terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi elektabilitas Ketua Umum DPP PSI itu unggul di bursa Jawa Tengah.
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Elektabilitas putra bungsu Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yakni Kaesang Pangarep sejauh ini unggul dibandingkan beberapa nama yang tersiar di masyarakat untuk Pilkada Jawa Tengah (Jateng) 2024.
Tingkat elektabilitas Kaesang bahkan mencapai lebih dari 25 persen.
Kendati demikian, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi elektabilitas Ketua Umum DPP PSI itu unggul di bursa Jawa Tengah. Salah satunya yakni faktor Kaesang putra Jokowi.
Baca juga: Top of Mind Cagub Jateng Versi Survei LSI: Irjen Ahmad Luthfi Ungguli Sudaryono Hingga Taj Yasin
Dimana hal tersebut berdasarkan pada hasil survei terbaru dari Lembaga Survei Indonesia (LSI) bertajuk 'Pilkada di Daerah Kunci:Siapa Unggul di Jawa Tengah?'.
Dalam hasil survei itu, ada sebanyak 31,6 persen masyarakat yang memilih Kaesang menyebut alasannya karena Kaesang berasal dari keluarga atau tokoh politik.
"Kalau Kaesang terutama nya orang pilih Kaesang itu karena berasal dari keluarga atau tokoh politik atau masyarakat (31,6 persen) seperti dugaan kita kan? Sementara, banyak yang memilih Kaesang juga karena belum tau nama (kandidat) lain (21,5 persen)," kata Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan saat menyampaikan hasil surveinya secara daring, Minggu (30/6/2024).
Baca juga: PDIP Tak Gentar Jokowi Dukung Ahmad Luthfi di Pilkada Jateng: Kemarin Dikerjain Kami Lawan
Lebih lanjut, dalam survei ini juga menampilkan beberapa nama lain yang memiliki elektabilitas maju di Pilkada Jateng.
Adapun nama tersebut yakni, Raffi Ahmad hingga Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul.
Terhadap kedua nama tersebut kata Djayadi, masyarakat Jawa Tengah menjatuhkan pilihan karena mereka belum mengetahui nama kandidat lain yang akan maju.
"Raffi Ahmad artis itu juga dipilih karena orang belum tahu nama calon lain (33,3 persen) paling banyak di antara nama yang muncul, jadi ini sejumlah alasan di masing-masing kandidat," tutur dia.
"Yang menarik kalau Bambang Pacul atau Bambang Wuryanto itu alasan utama berasal dari partai yang didukung (21,2 persen) dalam hal ini PDIP," sambung Djayadi.
Akan tetapi saat responden dari survei itu ditanyakan soal alasan memilih suatu sosok didasari pada tingkat kepuasan terhadap kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), nama Kaesang menjadi paling atas.
Kata dia, dominan masyarakat Jawa Tengah yang merasa puas dengan kinerja Presiden Jokowi cenderung memilih Kaesang untuk menjadi kepala daerahnya.
Baca juga: 2 Sosok Disebut Puan Masuk dalam Radar PDIP untuk Pilkada Jateng 2024, Politisi Senior atau Kapolda?
Adapun angkanya cukup tinggi yakni 27,5 persen jika dibandingkan dengan sosok lain dalam hal ini Kapolda Jateng Irjen pol Ahmad Luthfi yang hanya 16,3 persen, atau mantan Wagub Jateng Taj Yasin Maimoen 12,9 persen.
"Jadi alasan mengapa Kaesang lebih unggul (di Jawa Tengah) dibandingkan yang lain, antara lain karena para pemilih Jawa Tengah yang puas dengan kinerja Jokowi itu lebih mendukung Kaesang dibandingkan yang lain," tandas dia.
Sebelumnya, Lembaga Survei Indonesia (LSI) meluncurkan hasil survei terbarunya terkait dengan tingkat kepuasan masyarakat Jawa Tengah dengan kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan pengaruhnya terhadap Pilkada Jawa Tengah 2024.
Dalam hasil survei bertajuk 'Pilkada di Daerah Kunci: Siapa Unggul di Jawa Tengah?' tersebut menyatakan kalau dominan masyarakat Jawa Tengah puas dengan kinerja Presiden Jokowi.
"Di jawa tengah 85 persen masyarakat menyatakan puas atau sangat puas dengan kinerja Presiden. Sdementara yang tidak puas 13,1 persen " kata Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan saat menyampaikan hasil surveinya secara daring, Minggu (30/6/2024).
Djayadi Hanan lantas membeberkan alasan pihaknya perlu melakukan survei terkait kinerja Presiden Jokowi dengan bursa Pilkada Jawa Tengah.
Kata dia, hal itu pasti berkaitan dengan siapa yang akan dipilih oleh masyarakat Jawa Tengah menjadi kepala daerah.
Karena diyakini ada sosok yang akan terafiliasi dengan Presiden Jokowi untuk Pilkada manapun, khususnya Jawa Tengah.
"Kinerja Presiden Jokowi juga penting karena Jawa tengah wilayahnya pak Jokowi dan mungkin saja seperti yang dibicarakan di media pak Jokowi punya calon yang dianggap terafiliasi dengan pak Jokowi," kata Djayadi.
Lebih lanjut, dasar atau alasan masyarakat menilai puas dengan kinerja Presiden Jokowi kata Djayadi, dominan berkaitan dengan bantuan sosial.
Tak hanya itu, pembangunan infrastruktur di wilayah Jawa Tengah juga menjadi salah satu faktor yang menjadi alasan warga merasa puas dengan kinerja pemerintah pusat.
Hanya saja, dua faktor itu juga kata Djayadi, menjadi salah satu penilaian ketidakpuasan masyarakat terhadap kinerja Presiden Jokowi.
"Alasan puas dan tidak puas sama seperti yang sebelumnya, tingkat kepuasan kepada presiden itu dipicu atau didasari oleh persepsi masyarakat terhadap adanya bantuan kepada masyarakat atau rakyat kecil, terkait pembangunan infrastruktur, kinerja secara umum, kemudian persepsi bahwa presidennya orang yang merakyat," tandas dia.
Sebagai informasi, survei ini digelar dalam kurun waktu periode 21-26 Juni 2024.
Adapun target populasi survei ini adalah warga negara Indonesia di Provinsi Jawa Tengah yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon.
Sampel sebanyak 1.200 responden dipilih melalui metode double sampling atau pengambilan sample secara acak dari kumpulan data hasil survei tatap muka yang dilakukan sebelumnya.
Sekitar 75 ribu responden yang terdistribusi secara acak di Jawa Tengah pernah diwawancarai secara tatap muka langsung dalam kurun waktu 2018-2024.
Secara rata-rata, sekitar 74 persen di antaranya memiliki nomor telepon. Jumlah sampel yang dipilih secara acak untuk ditelepon sebanyak 16.498 data.
Jumlah yang berhasil diwawancarai dalam durasi survei tersebut yakni sebanyak 1200 responden.
Adapun margin of error survei diperkirakan kurang lebih 2,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen asumsi simple random sampling.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.