Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Beda Nasib Bobby dan Edy Rahmayadi Menuju Pilgub Sumut, Pengamat Nilai Ada Representasi Dua 'Istana'

Politisi Partai Gerindra Bobby Nasution yang sudah mendapatkan dukungan dari partai politik untuk maju di Pilgub Sumatera Utara, siapa pesaingnya?

Penulis: Reza Deni
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Beda Nasib Bobby dan Edy Rahmayadi Menuju Pilgub Sumut, Pengamat Nilai Ada Representasi Dua 'Istana'
kolase
Edy Rahmayadi dan Bobby Nasution dua bakal calon Gubernur Sumut 2024. 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro bicara soal peluang Pilkada Sumatera Utara yang disebut-sebut bakal terjadi pertarungan melawan kotak kosong.

Hal itu disinyalir usai Politisi Partai Gerindra Bobby Nasution yang sudah mendapatkan dukungan dari partai politik untuk maju di Pilgub Sumatera Utara

Dukungan itu diberikan tak hanya dari parpol di Koalisi Indonesia Maju (KIM), tetapi juga dari NasDem dan PKB yang pada Pilpres Februari 2024 lalu berada di Koalisi Perubahan.

Agung menjelaskan soal posisi Edy Rahmayadi yang merupakan petahana di Pilgub Sumut, justru terlihat kesulitan mendapatkan dukungan dari parpol.

Agung menilai pergerakan Edy sangat menentukan dalam waktu dekat ini.

"Apakah dia gesit "mengamankan" rekomendasi PDIP dan PKS? Atau dia merelakan begitu saja alias pasrah dengan manuver Bobby merebut semua rekomendasi partai?" kata Agung kepada Tribunnews, Rabu (10/7/2024).

Berita Rekomendasi

Agung juga menilai pergerakan PDIP dan PKS juga menentukan di Pilgub Sumut ini.

"Bagi PDIP dan PKS, ini pertaruhan narasi oposisi mereka. Apakah tegak lurus dengan nalar politik nasional atau berbeda karena ini pilkada?" kata Agung

Agung lebih lanjut berpadangan bahwa penyebab Bobby yang seolah tak mendapatkan perlawanan dari Edy karena beberapa hal, salah satunya karena Bobby merupakan representasi dari dua tokoh penting, yakni Presiden Joko Widodo dan Prabowo Subianto

"Kehadiran Bobby yang membawa representasi dua istana, yakni Istana Merdeka sebagai menantu dan Istana Hambalang sebagai kader Gerindra," kat Agung.

Sementara dari sisi lainnya, Agung menilai akseptabilitas juga Edy rendah karena berkonflik dengan Gerindra dan Golkar.

"Bahkan dalam beberapa kesempatan, pernyataan-pernyataan beliau di publik sering viral karena menghadirkam pro-kontra hingga kontroversi," pungkasnya.

Diketahui, sejauh ini sudah ada sekitar 7 partai politik yang menyatakan bakal mendukung Walikota Medan itu maju di Pilkada Sumut 2024.

Terkait dengan hal itu, Djarot mempertanyakan soal ada atau tidaknya pengaruh dari sang mertua yakni Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) terhadap masuknya dukungan parpol-parpol itu kepada Bobby.

"Pilkada Sumut ya, untuk mas Bobby sudah dapat (dukungan sebanyak itu), itu karena mas Bobby nya atau karena mertuanya? Itu pertanyaannya. Jadi pertanyaannya itu," kata Djarot saat ditemui awak media di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Selasa (9/7/2024).

Djarot juga menyatakan, banyaknya dukungan terhadap menantu dari Presiden Jokowi itu juga belum tentu ada pengaruhnya terhadap kemenangan.

Pasalnya dalam konsepnya Pilkada merupakan kehendak rakyat sehingga seluruhnya diserahkan kepada keinginan dari rakyat.

"Jadi belum tentu juga, pendukung partai yg banyak gitu, raksasa, gemuk gitu ya, superkoalisi, kek atau super apa ya, gemuk banget gitu ya itu blm tentu juga (menang). Karena yang menentukan kan rakyat juga," kata dia.

Atas hal itu, Djarot enggan berbicara banyak terkait arah dukungan dari para partai politik kepada Bobby.

Dirinya justru mempertanyakan soal ada atau tidaknya kapasitas dari Bobby sebagai sosok yang akan diusung.

"Ya, jadi itu aja pertanyaan saya. Itu betul-betul karena faktor kapasitas dari mas Bobby, atau karena faktor pengaruh dari mertuanya?" ujar Djarot.

Perihal dengan arah dukungan PDI-Perjuangan di Pilkada Sumut, Djarot belum dapat memastikan lebih jauh.

Pasalnya, PDI-Perjuangan sudah memilki kans tersendiri untuk mendorong sosoknya di Pilkada Sumut meski harus mendapatkan dukungan dari partai politik lainnya.

Baca juga: PDIP Tak Gentar Bobby Nasution Didukung Koalisi Gemuk: Itu Karena Sosoknya atau Karena Mertuanya?

"Ya kita lihat saja, kita lihat saja nanti. Artinya apa, di Sumatra Utara, PDI perjuangan ini relatif aman ya, artinya bisa mencalonkan sendiri. Tetapi kita tetap membuka komunikasi dengan partai partai yang belum bergabung ke sana (koalisi pendukung Bobby)," tandas dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas