KPU: Tingkat Partisipasi Masyarakat Pemilu Ulang di Sumbar di Bawah 40 Persen
Berdasarkan data sementara Komisi Pemilihan Umum (KPU) tingkat partisipasi pemilih pada pemilu ulang di Sumatera Barat (Sumbar) kurang dari 40 persen.
Penulis: Mario Christian Sumampow
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejauh ini, berdasarkan data sementara Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, tingkat partisipasi pemilih pada pemilu ulang di Sumatera Barat (Sumbar) kurang dari 40 persen.
"Rata-rata partisipasi di Sumbar 35,71 persen," ujar Anggota KPU RI, Idham Holik saat dikonfirmasi, Rabu (17/7/2024).
Idham menyebut, jajaran KPU di provinsi maupun kabupaten/kota Sumatera Barat sudah melakukan diseminasi informasi, sosialisasi, dan pendidikan pemilih dengan maksimal sebelum PSU digelar. Namun, ia menduga rendahnya partisipasi pemilih disebabkan kelelahan politik.
"Adanya yang namanya political fatigue atau kelelahan politik, kejenuhan politik. Artinya mereka sudah memilih di 14 Februari 2024, lalu mereka milih lagi. Mungkin karena kebosanan politik," terangnya.
Berdasarkan data sementara yang disampaikan Idham, partisipasi pemilih di 19 kabupaten/kota se-Sumatera Barat rata-rata tidak mencapai 40 persen.
Terlebih, ada satu kabupaten yang tingkat partisipasinya di bawah 30 persen.
Sebelumnya, pengamat sekaligus dosen Hukum Pemilu Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI) Titi Anggraini sempat menyinggung soal political fatigue ihwal pemilu serentak.
Hasilnya berdampak pada masyarakat yang kelelahan dan masih belum siap untuk menghadapi proses politik lainnya pasca-pemilu pilpres.
“Saya menilai bahwa kita ini masih berada di tengah situasi political fatigue dan voters fatigue karena ternyata jangan-jangan aktor politik itu belum pulih dari praktek politik pemilu lalu,” ujar Titi.
Baca juga: Caleg Terpilih Pemilu 2024 Terancam Tidak Dilantik Jika Tidak Lapor LHKPN
Berikut data sementara partisipasi pemilih pada PSU Sumatera Barat:
1. Kabupaten Solok 39,08%
2. Sawahlunto 33,96%
3. Kota Pariaman 34%
4. Tanah Datar 40,04%
5. Kota Solok 29,26%
6. Kota Bukittinggi 26,8%
7. Agam 36%
8. Padang 31,1%
9. Kabupaten Sijunjung 37,64%
10. Kabupaten 36%
11. Kota Payakumbuh 37,9%
12. Solok Selatan 32%
13. Lima Puluh Kota 42%
14. Pensel 36%
15. Padang Panjang 32%
16. Dharmasraya 39%
17. Padang Pariaman 40%
18. Mentawai 36,82%
19. Pasaman Barat 39%
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of
Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia