Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kata PDIP soal Potensi Cagub KIM Lawan Kotak Kosong di Pilgub Jakarta: Menyedihkan, meski Tak Salah

Kala PDIP ingin siapkan lawan Ridwan Kamil di Pilgub Jakarta, tapi masih terganjal jumlah kursi.

Penulis: Jayanti TriUtami
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Kata PDIP soal Potensi Cagub KIM Lawan Kotak Kosong di Pilgub Jakarta: Menyedihkan, meski Tak Salah
Tribunnews.com/Rizki Sandi Saputra
Ketua DPP PDIP Deddy Sitorus saat ditemui awak media di Kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Rabu (31/7/2024). 

TRIBUNNEWS.COM - Hingga saat ini, PDIP masih berambisi untuk mengusung calon sendiri pada Pilgub Jakarta 2024.

Namun, keinginan PDIP masih terganjal syarat jumlah kursi di DPRD Jakarta.

Adapun pada Pemilu 2024 lalu, PDIP hanya berhasil mengumpilkan 15 kursi, turun 10 kursi dari Pemilu 2020.

Untuk mengusung calon sendiri di Pilgub Jakarta, PDIP perlu berkoalisi dengan partai politik (parpol) lainnya.

Calon Ada Banyak, tapi Terganjal Jumlah Kursi

Pernyataan senada disampaikan politisi PDIP, Deddy Sitorus.

Dalam tayangan Kompas TV, Selasa (6/8/2024), Deddy berharap Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus tidak berhadapan dengan kotak kosong di Pilgub Jakarta mendatang.

KIM Plus dikabarkan akan mengusung Ridwan Kamil (RK) sebagai calon gubernur (cagub) Jakarta.

BERITA TERKAIT

"Jadi kalau PDIP tidak masuk dalam koalisi besar, kemudian tidak ada kompetitornya, saya kira itu tidak fair untuk masyarakat," kata Deddy.

"Tapi untuk Jakarta, kalau sampai kotak kosong itu cukup menyedihkan meskipun tidak salah."

Deddy mengklaim, PDIP memiliki banyak calon yang dapat diusung pada Pilkada Jakarta 2024.

Baca juga: Tingkatkan Kapasitas, 5 Jurnalis Dapat Beasiswa Bahasa Inggris dari EF-AJI Jakarta

Namun, hingga saat ini PDIP masih terganjal jumlah kursi di DPRD Jakarta.

"Kalau soal calon kita punya banyak stok, tapi yang terbatas bagi kita adalah peluang untuk maju," ujar Deddy.

Karena itu, menurut Deddy, saat ini PDIP tengah berupaya menjalin komunikasi dengan PKB.

"Saat ini yang belum fix menentukan pilihan tinggal PKB, kita terus berupaya, berkomunikasi bagaimana supaya masyarakat punya pilihan, demokrasi bisa sehat."

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas