Analisis Pilkada Jakarta: PDIP Ditinggal, Anies Tak Bisa Berlayar
Pengamat sebut kemungkinan PDIP ditinggal parpol lain dalam Pilkada Jakarta 2024 sangat mengemuka apalagi PKS telah beri tenggat 40 hari ke Anies.
Penulis: Fersianus Waku
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro mengatakan, kemungkinan PDI Perjuangan (PDIP) ditinggal partai politik (parpol) lain dalam Pilkada Jakarta 2024 sangat mengemuka.
"Kemungkinan PDIP ditinggal sendiri mengemuka," kata Agung kepada Tribunnews.com, Jumat (9/8/2024).
Apalagi, PKS telah memberikan tenggat 40 hari ke Anies Baswedan untuk mencari dukungan partai lain.
Namun, hingga kini bakal calon gubernur (cagub) Jakarta itu belum mampu memenuhi tenggat waktu yang diminta PKS.
"Sehingga selain PDIP, Anies juga berisiko tak bisa berlayar menimbang partai tersisa, yakni PDIP tak memiliki golden ticket untuk mengusung paket cagub-cawagub," ujar Agung.
Karenanya, Agung menyarankan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri turun langsung untuk berkomunikasi dengan partai politik lainnya.
"Di titik inilah komunikasi politik dari PDIP mesti dibuka ke semua partai. Bila perlu Ibu Mega langsung yang memimpin agar didengar oleh semua partai," ucapnya.
Menurutnya, potensi kotak kosong di Pilkada Jakarta bisa terjadi apabila PDIP tidak melakukan langkah politik agresif.
Wacana Pilkada Jakarta 2024 akan melawan kotak kosong belakangan ini semakin mencuat.
Baca juga: Wakil Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta Bukan dari Golkar, Diserahkan ke KIM
Isunya PKS, NasDem, dan PKB akan bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) menjadi "KIM Plus".
PDIP disebut-sebut satu-satunya parpol tidak akan bergabung dalam KIM yang akan mengusung Ridwan Kamil itu.
KIM merupakan gabungan partai politik pendukung Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024.
PDIP Tak Merasa Ditinggal
Meski begitu, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, pihaknya tidak merasa ditinggalkan.
"Enggak ada upaya tinggal meninggal, karena semua memiliki basis dukungan rakyat," ujar Hasto di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta, Kamis (8/8/2024).