Analisis Pilkada Jakarta: PDIP Ditinggal, Anies Tak Bisa Berlayar
Pengamat sebut kemungkinan PDIP ditinggal parpol lain dalam Pilkada Jakarta 2024 sangat mengemuka apalagi PKS telah beri tenggat 40 hari ke Anies.
Penulis: Fersianus Waku
Editor: Theresia Felisiani
Menurutnya, di beberapa wilayah kerja sama politik antara PDIP dengan partai-partai lain berjalan baik.
Hasto berpendapat, sosok Anies memang memiliki cara komunikasi yang baik serta dipertimbangkan PDIP.
"Dari cara bicaranya menarik," kata Hasto di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta, Kamis (8/8/2024).
Baca juga: PDIP Mulai Realistis Tak Usung Kader Sendiri di Pilkada Jakarta 2024, Kode Usung Anies?
Apalagi, kata Hasto, Ketua DPP PDIP Puan Maharani beberapa kali menyatakan kemungkinan PDIP usung Anies.
"Dan Mbak Puan juga sudah beberapa kali menyampaikan sikapnya," ujar dosen Universitas Pertahanan (Unhan) ini.
Namun, PDIP tak bisa mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur sendiri di Pilkada Jakarta 2024.
Sebab, perolehan kursi PDIP di DPRD DKI belum memenuhi syarat, yakni 15 kursi.
Sementara untuk mencalonkan gubernur Jakarta, partai atau gabungan partai butuh setidaknya 22 kursi di DPRD.
PKS Beri Sinyal Batal Dukung Anies
Sementara PKS memberikan sinyal membatalkan dukungan kepada Anies dalam Pilkada Jakarta 2024.
Sebab, tenggat waktu yang diberikan PKS kepada Anies untuk mencari dukungan partai lain agar memenuhi syarat pengusungan belum tercapai.
Baca juga: PKS: Anies-Sohibul Iman Kemungkinan Gagal jadi Cagub-Cawagub Jakarta
Wasekjen DPP PKS, Zainudin Paru mengatakan, kemungkinan dalam waktu satu dua hari ke depan PKS akan mengumumkan cagub.
Zainudin mengucapkan terima kasih ke Anies atas kebersamaan selama memimpin dan membangun Jakarta.
"Kita saling mendoakan yang terbaik untuk Pak Anies dan PKS. Semoga semua ikhtiar yang telah dilakukan tercatat sebagai amal sholeh bagi kebaikan dan kemajuan bangsa Indonesia tercinta ke depan," ucap Zainudin dalam keterangannya, Jumat (9/8/2024).