Baliho Unik Jadi Sorotan Jelang Pilkada Solo, Pakar: Strategi Komunikasi Politik Menarik
Sebuah baliho tak banyak menggunakan motif terpasang di timur Flyover Manahan, tak jauh dari Stadion Manahan Solo
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Ada pemandangan berbeda di sebuah sudut Kota Solo pada Jumat (9/8/2024).
Sebuah baliho tak banyak menggunakan motif terpasang di timur Flyover Manahan, tak jauh dari Stadion Manahan.
Baliho itu hanya berisi sebuah tulisan berwarna hitam, berlatar warna putih terpampang.
Tulisannya yakni 'Mbak-mbak berkacamata siap mendampingi mas-mas berkacamata itu'.
Tidak ada motif maupun gambar wajah jika isyaratnya adalah calon wali Kota Solo untuk Pilkada Solo 2024.
Pengamat Politik, Akhmad Ramdhon mengatakan, pola komunikasi yang ditunjukkan dalam baliho itu berbeda dengan baliho bakal calon pemimpin Kota Solo yang sebelumnya telah muncul.
Menurutnya, ada pesan komunikasi yang ingin disampaikan ke masyarakat.
“Asumsi yang dibangun adalah ini bagian supaya publik diminta untuk menebak. Tapi, sebenarnya tebakan itu mudah, ketika masing-masing figur tersebut mengonfirmasi di masing-masing akun media sosial mereka,” ujar Ramdhon kepada wartawan.
Staf pengajar sosiologi FISIP UNS ini juga mengakui, jika strategi politik yang dilakukan itu sangat menarik karena ini merupakan bagian dari komunikasi yang dilakukan di tingkat partai masih intens.
“Artinya, jadwal pendaftaran masih di akhir Agustus 2024. Sehingga, upaya ini bisa sebagai sosialisasi awal ke publik,” tegasnya.
Disinggung banyaknya anak muda yang ikut berkomentar terkait baliho tersebut di media sosial, Ramdhon mengatakan, bahwa hal itu sebagai indikasi positif meleknya kalangan muda terhadap politik.
Baca juga: 3 Alasan Gusti Bhre Layak Maju di Pilwakot Solo Lanjutkan Kepemimpinan Gibran Menurut Pengamat
Selain itu, juga menandakan kesadaran para figur untuk menyasar kalangan anak muda agar aktif berpolitik.
“Yang jelas di tahun 2024 di tahun politik, pemilih muda dan pemula itu totalnya 50an persen lebih. Itu berlaku di Pilpres dan Pileg."
"Jika ditarik mundur, maka angka terebut akan bertambah. Secara spesifik, ini kesadaran para figur memang sengaja untuk menyasar pemilih muda dan pemula."
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.