Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Tim Relawan Andi-Fatma Jelaskan Soal Polemik Biaya Pilgub Sulsel

Rully juga menjelaskan, selama berkomunikasi dengan barisan relawan ASS-Fatma di Sulsel, dirinya tetap mengedepankan nilai-nilai adat setempat

Penulis: Erik S
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Tim Relawan Andi-Fatma Jelaskan Soal Polemik Biaya Pilgub Sulsel
Tribun-Timur.com
Panglima Tim Dozer Rully Rozano saat ditemui di Hotel Swiss Bell Panakkukang Makassar, Kamis (8/8/2024) siang 

"Target kami adalah menang, dan saya serahkan kepada Tuhan untuk menentukan jalan terbaik. Yang penting adalah kemenangan," tegas Panglima Dozer.

"Dozer selalu hadir di acara-acara politik ini karena kenapa, ini bentuk kepedulian kita terhadap demokrasi. Jadi menurut kami, yang terbaik itu adalah Andi Sudirman Sulaiman dan Ibu Fatmawati tidak ada alasan lain," tambahnya.

Sosok Rully Rozano

Sekedar diketahui, Rully Rozano adalah Manager SHE Dept PT. Jhonlin Baratama.

Ia mantan aktivis kampus, alumni Jurnalistik Atma Jaya Yogyakarta.

Bebragai organisasi kepemudaan yang dilakoni oleh Panglima Dozer, satu di anataranya ikut mendirikan Partai Nasionalis Bung Karno (PNBK) pimpinan Eros Djarot 99.

Sebelumnya tahun ‘96 saya juga aktif sebagai wartawan di Tabloid Detik.

Berita Rekomendasi

Berbagai profesi dijalaninya, Helper Mekanik, Pengawas armada hingga menjadi Kepala Armada.

Baru pada tahun 2006, HR manager PT. JB saat itu Suthasawana Cuaca mengajak Rully bergabung di PT. JB, milik H Syamsuddin Arsyad atau akrab dengan sapaan Haji Isam.

Dikritik akademisi Unhas

Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unismuh Makassar, Handam sebelumnya turut mengomentari berita terkait pernyataan Panglima Tim Dozer.

Menurut Handam, pernyataan tersebut sangat merusak nilai-nilai demokrasi yang berlaku.

Ia menilai bahwa pernyataan tim pemenangan Andi Sudirman-Fatmawati dapat mengancam kesetaraan politik dan mengurangi suara konstituen sehingga menghasilkan pemimpin yang mungkin tidak peka terhadap aspirasi masyarakat marginal.

"Merusak nilai demokrasi, kesetaraan politik akan redup, voice konstituen terbelenggu, bahkan melahirkan pemimpin politik yang sulit tersentuh dengan oleh voice marginal," kata Handam kepada Tribun-Timur.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas