Megawati Ultimatum Penyelenggara Pilkada 2024: Tak Boleh Ada Kecurangan TSM, Jangan Coba-coba
Megawati mengungkapkan bahwa kecurangan TSM adalah tindakan yang bisa memecah belah bangsa. Maka mereka yang melakukan kecurangan harus dilawan.
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri memberikan peringatan keras bagi pihak yang akan melakukan kecurangan dalam Pilkada 2024.
Dia tidak mau kontestasi demokrasi tidak boleh ada kecurangan terstruktur, sistematis dan masif atau TSM.
Baca juga: BREAKING NEWS PDIP Resmi Umumkan 13 Cagub-Cawagub untuk Pilkada 2024, Ini Daftarnya
Pernyataan itu disampaikan Megawati dalam arahannya saat memberikan rekomendasi kepada calon kepala daerah (cakada) dalam Pilkada 2024 di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Rabu (14/8/2024).
Mulanya, Megawati berbicara bahwa kekuasaan harus diambil dengan tujuan sebagai sebuah kearifan bagi kemaslahatan, kesejahteraan, keadilan, perikemanusiaan bagi rakyat Indonesia.
Karena itu, ia meminta tidak boleh ada kecurangan dalam Pilkada 2024 kali ini. Dia pun meminta agar masyarakat dibiarkan untuk menentukan pilihannya sendiri tanpa ada intimidasi dan kecurangan.
Baca juga: Daftar Lengkap 13 Calon Gubernur yang Diusung PDIP di Pilkada 2024
"Kamu apakah enggak merasakan sih? saya merasakan, tadi saya bilang, nanti nih jangan coba-coba loh. Nah itu masukin gede-gede ibu Mega ngomong ke siapa? ya ke yang akan melakukan. Jangan ada TSM. Biarkan kita rakyat itu memilih dengan suka cita. TSM itu terstruktur, sistematis, dan masif," kata Megawati.
Megawati mengungkapkan bahwa kecurangan TSM adalah tindakan yang bisa memecah belah bangsa. Maka mereka yang melakukan kecurangan harus dilawan.
"Loh orang yang ngelakukan itu yo orang Indonesia loh, berarti apa? akibat suatu perintah, perintah ini sebetulnya lupa bahwa ini ingin memecah belah bangsa sendiri," ungkapnya.
Megawati pun bertanya apakah ia dan PDIP masih termasuk ke dalam warga negara Indonesia. Jika iya, seharusnya PDIP berhak mengikuti proses Pilkada dengan tidak adanya kecurangan dalam prosesnya.
"Kalau saya warga Indonesia makanya kita boleh yang namanya oleh KPU. Ya dong, sah ikut pemilu, ikut pilpres, ini pilkada gitu loh. Udah berhenti dong yang namanya TSM TSM itu loh," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, PDIP mengumumkan 13 cagub dan cawagub yang akan diusung di Pilkada Serentak 2024 pada Rabu (14/8/2024) siang. Tak hanya itu, partai berlambang banteng itu juga mengumumkan dukungan kepada cakada di 305 kabupaten atau kota.
Pengumuman itu dihadiri langsung oleh Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta, Rabu (14/8/2024).
Baca juga: PDIP Resmi Usung Edy Rahmayadi di Pilgub Sumut 2024
"Jumlah total pasangan calon kepala daerah yang telah diputuskan oleh Ibu Megawati Soekarnoputri dan diumumkan pada hari ini berasal dari 305 daerah, tingkat provinsi sebanyak 13 provinsi," kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dalam sambutannya.
Hasto pun meminta para seluruh kader untuk dapat memenangkan cakada yang diusung oleh PDIP dalam Pilkada 2024. Sebab, cakada yang telah diusung itu telah disetujui oleh PDIP.
Adapun cakada tingkat provinsi yang diusung oleh PDIP, sebagai berikut:
- Pilkada Aceh: Muzakir Manaf
- Pilkada Sumatera Utara: Edy Rahmayadi
- Pilkada Riau: Abdul Wahid dan SF Hariyanto
- Pilkada Bengkulu Helmi Hasan dan Mian
- Pilkada NTB Rohmi Djalilah dan Musyafirin
- Pilkada Sulawesi Utara Steven Kandouw
- Pilkada Kalimantan Tengah Nadal Sigit Yunianto
- Pilkada Kalimantan Timur Isran Noor dan Hadi Mulyadi
- Pilkada Sulawesi Selatan Ramdhan Pomanto dan Azhar Arsyad
- Pilkada Sulawesi Tenggara, Lukman Abunawas dan La Ode Ida
- Pilkada Papua Barat Daya, Yofi Hones dan Ibrahim Wugaje
- Pilkada Sulawesi Tengah, Rusdy Mastura dan Agusto
- Pilkada Maluku, Jeffry Apoly Rahawarin dan Abdul Mukti