Hanya saja, Airin tidak memberikan jawaban pasti, justru bertanya balik kepada awak media.

"Baiknya gimana?" kata Airin.

Ditanya mengapa memakai baju merah, Airin tidak memberikan alasan.

"Kenapa kamu pakai baju abu-abu?" kata Airin bertanya balik kepada awak media.

Sementara itu, ditanya apakah dirinya tetap kuning, kendati dideklarasikan oleh PDIP sebagai bakal cagub Banten? Airin tidak menjawab lugas.

Airin merupakan kader Partai Golkar yang tidak diberikan tiket rekomendasi oleh partainya sendiri.

Diketahui, Golkar lebih memilih mengusung duet Andra Soni dan Dimyati Natakumusumah di Pilkada Banten 2024.

Andra merupakan kader Gerindra, sedangkan Dimyati merupakan kader PKS.

Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia mengaku partainya mendapatkan situasi yang tidak mudah dalam Pilkada Banten 2024.

Adapun pilihan kepada Andra Soni-Dimyati untuk menjaga soliditas koalisi Indonesia maju.

"Ini sebetulnya situasi yang tidak mudah dihadapi oleh Golkar. Tapi kita sekali lagi mengatakan bahwa pilihannya itu berdasarkan kepentingan yang lebih besar ya. Kebersamaan kami dengan Koalisi Indonesia Maju, saya katakan lebih pada mengutamakan kepentingan kebersamaan yang lebih besar itu kepentingan bangsa dan negara," kata Doli.

Akan tetapi, Doli mengaku pihaknya menghargai keputusan yang diambil oleh Airin.

Secara kompetensi, kadernya itu memang memiliki kapasitas untuk memimpin menjadi gubernur Banten.

Ia mengingatkan agar tidak ada yang memberikan sanksi kepada Airin seusai diusung PDIP.

Sebab, hal itu merupakan hak Airin untuk maju menjadi cagub Banten.

"Saya mengusulkan kepada teman-teman DPP untuk tidak memberikan sanksi apapun kepada Ibu Airin ya. Karena itu hak sebagai warga negara ya dijamin konstitusi apalagi dia masih menyatakan sampai sekarang adalah kader Partai Golkar ya tentu kita memberikan kesempatan juga kepada Ibu Airin," pungkasnya. (Tribun Network/fer/gta/igm/wly)