TRIBUNNEWS.COM - Bakal calon Wakil Gubernur Jawa Timur (Jatim), Lukmanul Khakim menyebut Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jatim 2024 sebagai kompetisi yang paling keren sedunia.

“Saya kira ini kompetisi yang paling keren ya, sedunia,” kata Lukmanul, dikutip dari YouTube Najwa Shihab, Rabu (4/9/2024).

Dikatakan Lukmanul, hal itu lantaran Pilkada Jatim dapat menunjukkan hasil dari perjuangan perempuan dalam memperoleh keadilan berpolitik.

Menurutnya, dengan adanya Pilkada tersebut kita dapat menghadirkan sosok perempuan di tengah-tengah kompetisi.

“Karena ini yang pertama menunjukkan partisipasi perempuan yang dulunya masih diperjuangkan, sekarang sudah hadir ditengah-tengah,” ungkapnya.

Lukmanul berharap Pilkada Jatim dapat menjadi contoh bahwa perempuan berhak ditempatkan di posisi yang mulia, yakni calon gubernur bukan hanya sebagai cadangan.

Bahkan, dirinya turut berharap Pilkada tersebut dapat dijadikan contoh untuk politik di seluruh dunia tak hanya di Indonesia.

“Kalau dulu dominasi kompetisi dikuasai laki-laki, Jawa Timur menjadi percontohan bagi seluruh dunia bukan hanya Indonesia bahwa ternyata perempuan ditempatkan di posisi yang mulia, calon gubernur bukan sekedar ban serep,” ucapnya.

Kemudian, dirinya turut mengklaim pihaknya telah memiliki srikandi yang tepat dan menjadi idola kebanyakan masyarakat.

Srikandi tersebut adalah bakal calon Gubernur Jatim yang diusung oleh PKB, Luluk Nur Hamidah.

“Yang kedua, tentu saya menilai di antara ketiga srikandi itu, kita punya Srikandi yang menjadi idola banyak masyarakat,” paparnya.

Baca juga: 27 Cagub-Cawagub Jagoan PDIP di Pilkada 2024, Jakarta Ada Pramono Anung, Risma di Jawa Timur

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum DPP PKB Jazilul Fawaid telah mengungkapkan alasan partainya mengusung duet Luluk Nur Hamidah dan Lukmanul Khakim.

PKB, kata Jazilul, ingin menghadirkan calon pemimpin baru untuk bisa memimpin Jawa Timur.

"Kita ingin pemimpin di Jawa Timur pemimpin yang fresh, PKB menyajikan itu," kata Jazilul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (28/8/2024).

Selain itu, dikatakan Jazilul, Luluk dan Lukmanul mewakili kalangan muda, serta bersih dari korupsi.

"Pemimpin yang juga bersih dari korupsi. Punya pengalaman, masih muda. InsyaAllah pasangan Luluk-Lukman ini lebih berenergi, lebih muda dibanding pasangan yang ada yang lain," ucap Wakil Ketua MPR RI itu.

Jazilul menambahkan, PKB mengusung Luluk karena melihat trend figur perempuan dalam politik.

"Kenapa kita pilih luluk pertama karena kami melihat figur yang tampil di Jatim semuanya perempuan. Kita Mbak Luluk ini perempuan yang lebih muda lebih cantik," tandasnya.

Diketahui, Pilkada Jatim 2024 telah menarik perhatian publik karena terdapat tiga tokoh perempuan, yang akan bertarung memperebutkan kursi Gubernur Jatim.

Ketiga srikandi tersebut adalah Khofifah Indar Parawansa, Tri Rismaharini, dan Luluk Nur Hamidah.

Profil Luluk

Luluk Nur Hamidah lahir pada 25 Juni 1971 di Jombang, Jawa Timur.

Perempuan 53 tahun ini merupakan lulusan S1 Pendidikan Agama Universitas Islam Negeri (IAIN) Sunan Ampel Surabaya.

Kemudian ia melanjutkan studi S2 nya di Ilmu Sosiologi FISIP Universitas Indonesia.

Luluk juga merupakan lulusan S2 Publik Administrasi Lee Kuan Yew School of Public Policy Singapura (LKYSPP).

Luluk Nur Hamidah merupakan salah satu politikus dari PKB.

Ia terpilih menjadi anggota DPR RI periode 2019-2024 dari daerah pemilihan Jawa Tengah IV.

Ia juga merupakan anggota Badan Legislatif DPR RI.

Ketika menjabat sebagai anggota Badan Legislatif DPR RI, Luluk dikenal aktif menyuarakan suara rakyat.

Hal itu tampak dari dirinya yang selalu memperjuangkan kebijakan pro-rakyat.

Isu yang selalu ia vokalkan di DPR adalah isu lingkungan, pemberdayaan perempuan, dan kesejahteraan sosial.

Sebelum sibuk sebagai Anggota DPR, Luluk termasuk sosok yang aktif di berbagai organisasi.

Ia bahkan mengemban jabatan penting di organisasi tersebut.

Pada 1997-2000, ia menjadi Ketua Umum Korps Pengurus Besar Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Putri.

Lalu, pada 2005-2010, ia dipercaya sebagai wakil ketua sekretaris jenderal PP RMI-PBNU.

Ia juga tercatat pernah menjadi pengurus di Pengurus Pusat Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama (PP LKK NU) dan KNPI.

Tak hanya itu, Luluk juga menjabat konsultan Sekolah Citra Alam hingga Direktur Yayasan Masyarakat AHIMSA periode 2001-2010.

(mg/Roby Danisalam)
Penulis adalah peserta magang Universitas Sebelas Maret (UNS).