Saat Fauzi Bowo Dimintai Nasihat Pramono Anung dan Beri Wejangan ke Ridwan Kamil
Mantan Gubernur Jakarta, Fauzi Bowo, dua hari berturut-turut bertemu dengan kontestan Pilkada Jakarta 2024, yakni Pramono Anung dan Ridwan Kamil.
Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Mantan Gubernur Jakarta, Fauzi Bowo alias Foke, dua hari berturut-turut bertemu dengan kontestan Pilkada Jakarta 2024.
Pada Selasa (3/9/2024) lalu, Foke bertemu dengan Pramono Anung-Rano Karno di Museum MH Thamrin, Jakarta Pusat.
Kemudian, Rabu (4/9/2024) kemarin, Fauzi Bowo berjumpa dengan Ridwan Kamil (RK) di Setu Babakan, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Ia mengaku memperoleh permintaan dari para bakal calon gubernur (cagub) Jakarta pada Pilkada serentak 2024 untuk bertemu.
"Kemudian saya bertolak dari kewajiban saya untuk memberikan informasi yang sebanyak mungkin, bekal informasi yang mau dipake syukur, enggak juga gapapa," kata Fauzi Bowo, Rabu.
Foke menegaskan, dirinya memiliki kewajiban untuk memberikan informasi mengenai Kota Jakarta dan permasalahannya.
Lantas, seperti apa pertemuan antara Foke dengan Pramono-Rano dan RK?
Pramono Anung Minta Nasihat
Pramono Anung menyoroti praktik parkir liar yang sampai saat ini masih marak terjadi di beberapa jalan di Jakarta.
Bahkan, Pramono menyebut dirinya bersama Rano Karno akan meminta nasihat mantan Foke untuk menangani persoalan tersebut.
"Maka kalau diberikan kesempatan kami berdua dan juga tentunya kami akan mohon nasihat kepada Bang Foke, keberanian untuk memutuskan itu ada, termasuk urusan parkir," kata Pramono, Selasa.
Baca juga: Tiga Hasil Survei Terkini Elektabilitas Bakal Cagub Jakarta: Pramono, Ridwan Kamil dan Pongrekun
Guna mengatasi hal tersebut, Pramono mengatakan bakal menerapkan digitalisasi dalam penerapan parkir di Jakarta.
Cara itu diyakininya akan membuat pegiat parkir liar tak memiliki ruang dalam aktivitasnya untuk mencari nafkah di jalanan.
"Sekarang kan udah era digitalisasi, semuanya harus dilakukan secara begitu."
"Nggak bisa katakanlah memberikan ruang kepada seseorang parkir liar. Kalau itu ditertibkan, semua orang nurut," terangnya.
Meski begitu, Pramono Anung menegaskan penertiban itu bukan dilakukan dengan konsep premanisme, melainkan dengan melibatkan para pegiat parkir liar dalam konsep digitalisasi tersebut.
Dengan begitu, pengembangan terhadap sarana parkir di Jakarta bisa melibatkan setiap pihak termasuk masyarakat.
"Selama yang mengelola parkir liar juga dilibatkan untuk penyelesaian pengembangan dan persoalan parkir di daerah itu. Tapi bukan premanisme, ya, itu kita lawan," ungkapnya.
Ridwan Kamil Mengaku Dapat Wejangan
Ridwan Kamil menyebut dirinya memperoleh wejangan dari Foke, yakni harus menjadi pemimpin yang aman dan mencintai masyarakat dengan segala permasalahannya.
"Dan menyelesaikan masalah-masalah yang ada di Jakarta," kata RK, Rabu, dilansir WartaKotalive.com.
Menurut Ridwan Kamil, Fauzi Bowo menekankan agar menjadi pemimpin yang visioner.
Misalnya, mengatasi banjir di utara Jakarta dan dirinya sempat membahas itu dengan Foke saat berkeliling di Setu Babakan.
"Setengahnya adalah tentang infrastruktur, kebetulan saya ada pengetahuan, setengahnya saya belum paham, tentang budaya, tentang hal yang sifatnya sosiologis tadi disampaikan," ungkapnya.
Selain itu, RK menyebut pertemuannya dengan Foke ialah sebagai upaya mempelajari Jakarta dari guru terbaik.
"Tentunya beliau punya pengalaman luar biasa, saya sering berinteraksi dengan beliau saat masih menjadi Kepala Dinas Pariwisata hingga Gubernur Jakarta. Itu tempat dilaksanakannya di Setu Babakan," ungkapnya.
Ia lantas berjanji bakal membuat Jakarta makin komprehensif setelah perpindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur.
RK menegaskan, meskipun Jakarta menjadi kota global, tetapi budaya Betawi yang menjadi ciri khas tetap harus ditonjolkan kepada seluruh masyarakat.
"Nah, itu yang saya belajar banyak dengan beliau juga tadi sudah dalam perjalanan bagaimana mengelola isi Jakarta, ya, pusat ekonomi walaupun Nusantara menjadi ibu kota baru, sebagai kurator IKN saya paham 23 tahun Nusantara menjadi kota sesungguhnya, maka dalam rentang itu Jakarta masih menjadi pusat segala," terangnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul: Bertemu Mantan Gubernur Jakarta Fauzi Bowo, Ridwan Kamil Mengaku Dapat Wejangan.
(Tribunnews.com/Deni/Rizki)(WartaKotalive.com/Miftahul Munir)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.