Kata Ridwan Kamil soal Ketua Timses: Diisi Internal KIM Plus hingga Bantah Libatkan JK
Ridwan Kamil (RK) menyebut pihaknya enggan memilih sosok publik figur untuk ditunjuk sebagai ketua sukses (timses) pada Pilkada Jakarta 2024.
Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Bobby Wiratama
TRIBUNNEWS.COM - Bakal calon gubernur (cagub), Ridwan Kamil (RK), menyebut pihaknya enggan memilih sosok publik figur untuk ditunjuk sebagai ketua tim pemenangan atau tim sukses (timses) pada Pilkada Jakarta 2024.
Menurutnya, sosok ketua timses-nya bakal ditunjuk dari internal Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus.
"Dari kita internal saja, tidak mencari publik figur seperti apa. Jadi karena dibutuhkan kita itu keharmonisan dan managerialnya."
"Jadi bukan sosok, hanya managerial saja," kata RK saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Kamis (5/9/2024).
Ia mengatakan, sosok Ketua Tim Pemenangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) nantinya harus diterima semua partai politik (parpol) di internal koalisi.
Oleh sebab itu, tim pemenangannya nanti bisa saja berasal dari pengurus dewan pimpinan pusat salah satu parpol dari KIM.
"Jadi karena kita koalisi agak besar, jadi spek yang dicari itu kediterimaan oleh koalisi yang besar sehingga kelihatannya hanya internal saja."
"Mungkin pimpinan dewan dari partai-partai yang ada di kami," jelasnya.
Mantan Gubernur Jawa Barat ini mengatakan pihaknya masih memerlukan waktu untuk menentukan struktur tim pemenangan RIDO.
Meski begitu, RK berujar tim pemenangannya dipastikan akan diumumkan pada pekan ini.
"Insyaallah minggu ini beres," ucapnya.
Baca juga: VIDEO Ridwan Kamil Singgung Jakmania Masih Belum Mau Ditemui, Alasannya Faktor Psikologis
Bantah Libatkan JK
Selain itu, RK membantah pihaknya membujuk Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla (JK), menjadi ketua timses pada Pilkada Jakarta 2024.
Adapun kabar JK menjadi Ketua Timses RK-Suswono muncul setelah RK mendatangi kediaman JK di Jalan Brawijaya, Kebayoran, Jakarta Selatan pada Kamis sore.
Keduanya melakukan pertemuan tertutup selama satu jam di mana RK menyebut kedatangannya hanya meminta wejangan kepada JK.