Pramono Tak Ingin Gunakan Politik Agama saat Kampanye Pilkada Jakarta 2024
Pramono menemui para pendeta GKPS di kawasan Ampera, Cilandak Timur, tegaskan tak ingin bermain dengan politik agama
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Calon gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung, menegaskan dirinya tak ingin bermain dengan politik agama dalam kontestasi Pilkada Jakarta 2024.
Hal itu disampaikan Pramono setelah menemui para pendeta Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS) di kawasan Ampera, Cilandak Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (14/10/2024).
"Dalam Pilgub ini, sekali lagi saya ingin menegaskan, saya tidak mau bermain-main dengan politik agama," ucap Pramono dikutip dari TribunJakarta.com.
Diketahui, Pramono hadir dalam pertemuan tersebut untuk mendengarkan suara dan doa dari para pendeta.
Adapun pertemuan tersebut berlangsung selama sekitar satu jam, mulai pukul 12.30 hingga 13.30 WIB.
"Jadi hari ini saya secara khusus mendapatkan undangan dan sekaligus saya berterima kasih didoakan oleh seluruh para pendeta yang hadir dari Gereja Kristen Protestan Simalungun," kata Pramono.
Pramono pun mengaku akan bersikap adil kepada warga tanpa membeda-bedakan agama jika kelak dirinya terpilih menjadi Gubernur Jakarta.
"Karena bagi saya pribadi urusan toleransi, urusan kesetaraan itu adalah hal yang saya junjung tinggi dari dulu," jelas Pramono.
Soal toleransi umat beragama, suku dan ras, Pramono juga sebelumnya pernah menjelaskannya.
Pada Sabtu (12/11/2024) lalu, hal serupa juga disampaikan Pramono saat menghadiri silaturahmi dengan para tokoh Tionghoa di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat.
Mereka tergabung dalam Perhimpunan Indonesia-Tionghoa (INTI).
Baca juga: Pramono-Rano Hadiri Silaturahmi Perhimpunan Indonesia-Tionghoa di Mangga Besar
Pramono mengatakan dirinya mendapatkan aspirasi mulai dari toleransi antaragama hingga investasi aman dan nyaman.
"Mereka ingin transparansi, keterbukaan, penegakan hukum, antikorupsi, yang paling penting ketika mau berusaha dengan aman dan nyaman, itu kata kuncinya dan juga masalah keberagaman, toleransi yang dapatkan perhatian secara penuh," kata Pramono.
Dia mengaku senang diundang dalam silaturahmi tersebut.