Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Suswono Bakal Dilaporkan ke Polisi Imbas Polemik Kartu Janda, Diduga Hina Nabi

Pengurus Wilayah (PW) GP Ansor DKI Jakarta berencana laporkan Suswono ke polisi imbas pernyataannya yang dianggap telah menghina Muhammad SAW.

Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Wahyu Gilang Putranto
zoom-in Suswono Bakal Dilaporkan ke Polisi Imbas Polemik Kartu Janda, Diduga Hina Nabi
TRIBUN/DANY PERMANA
Menteri Pertanian Suswono (dua kanan) di KPK, Rabu (19/6/2013). TRIBUNNEWS/DANY PERMANA 

TRIBUNNEWS.COM - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut 1, Suswono, bakal dilaporkan ke polisi imbas pernyataannya yang dianggap menistakan agama.

Suswono bakal dilaporkan Pengurus Wilayah (PW) GP Ansor DKI Jakarta ke polisi.

Pernyataan Suswono diduga telah menghina Nabi Muhammad SAW.

Pasangan Ridwan Kamil tersebut dinilai menyakiti umat Islam.

“Yang paling fatal, Nabi Muhammad jelas bukan pria miskin dan pengangguran seperti analogi yang disampaikan Suswono."

"Kami mengutuk keras pernyataan itu dan akan melaporkan hal ini ke pihak berwajib,” ucap Sekretaris PW GP Ansor DKI Jakarta, Sulton, Senin (28/10/2024) dikutip dari WartaKotaLive.com.

Sulton menegaskan, Suswono tak seharusnya memberikan pandangan yang dapat menggiring opini masyarakat ke arah yang negatif.

Berita Rekomendasi

Sebab, Suswono adalah calon pemimpin masyarakat, khususnya DKI Jakarta.

Ia berharap persoalan kontestasi Pilkada 2024 ini jangan menjadi alasan untuk merendahkan Nabi Muhammad SAW.

Meskipun hanya untuk bercandaan, pernyataan Suswono ini dianggap tidak mencerminkan sosok pemimpin.

“Sangat tidak etis dan tidak layak pernyataan tersebut dikeluarkan oleh Suswono, apalagi hanya untuk candaan ke publik ketika kampanye,” ujar Sulton.

Baca juga: PKS Siapkan Bantuan Hukum untuk Cawagub Suswono jika Benar Dipolisikan

Apabila tidak ada itikad baik, maka laporan polisi akan segera dibuat.

Sulton menyebut, Suswono bakal dikenakan Pasal 156a KUHP tentang Penodaan Agama dan Pasal 28 ayat (2) UU ITE yang melarang penyebaran informasi yang menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan berdasarkan SARA.

“Rencananya minggu ini kami akan melapor, tapi untuk harinya belum kami putuskan."

"Sambil kami melihat juga apakah ada itikad baik dari pak Suswono untuk meminta maaf," jelas Sulton.

Berawal dari Gagasan Program Kartu Janda DKI

Polemik ini awalnya bermula saat Suswono memberikan pandangan tentang program kartu janda di Jakarta.

Kartu ini akan dibuat untuk janda-janda yang notabenenya miskin atau masuk dalam ekonomi rentan.

Kartu ini tidak diberikan kepada janda-janda kaya.

Justru, Suswono memberikan pesan agar para janda kaya menikahi laki-laki pengangguran.

Hal itu diungkapkan Suswono saat hadir di acara Deklarasi Dukungan Organisasi Massa (Ormas) Bang Japar yang dilaksanakan di Gedung Nyi Ageng Serang, Jakarta Selatan pada Sabtu (26/10/2024) kemarin.

“Kemarin ada yang nyeletuk waktu dialog. Pak ada kartu janda enggak?"

"Saya pastikan kalau janda miskin pasti ada. Tapi masa janda kaya minta kartu juga? Saya sarankan janda kaya tokoh nikahi pemuda yang nganggur,” demikian pernyataan Suswono kala itu.

Suswono lalu berseloroh dan memberi contoh tentang pernikahan Nabi Muhammad dengan seorang janda kaya, Siti Khadijah.

“Coba ingat Khadijah enggak? tahu Khadijah kan? Dia kan konglomerat. Nikahin siapa? Ya Nabi (Muhammad), waktu itu (Nabi Muhammad) belum jadi nabi, masih 25 tahun, (dia) pemuda kan? Nah itu contoh kaya begitu,” demikian lanjut Suswono.

Pernyataan Suswono itu dinilai kontroversial.

Suswono Minta Maaf

Atas viralnya pernyataan tentang Nabi Muhammad ini, Suswono pun minta maaf.

Permohonan maaf ini disampaikan Suswono secara terbuka.

Diketahui, Suswono dinilai telah menistakan agama Islam karena Suswono membandingkan kisah Rasulullah Muhammad SAW yang dinikahi oleh Siti Khadijah dengan kondisi yang ada di Jakarta.

"Saya menyadari bahwa pernyataan saya di forum relawan Bang Japar dan di beberapa tempat yang lain telah menimbulkan kegaduhan terkait dengan pernyataan janda menikahi pemuda pengangguran."

"Oleh karena itu dalam kesempatan ini dengan tulus saya menyatakan permintaan maaf yang sebesar-besarnya atas kekeliruan yang saya sampaikan dalam forum tersebut," sambung dia," kata Suswono dalam keterangan yang diunggah di akun Instagram pribadinya @pak_suswono dikutip Selasa (29/10/2024).

Terkait polemik ini, Suswono pun terancam akan dilaporkan polisi oleh beberapa organisasi Islam, seperti PW GP Anshor DKI dan Ormas Betawi Bangkit.

Suswono juga mengaku telah khilaf karena telah menyampaikan pernyataan tersebut.

Ketua Majelis Pertimbangan Pusat DPP PKS tersebut bahkan sampai beristighfar tiga kali dalam video unggahannya itu.

"Astaghfirullahaladzim, astaghfirullahaladzim, astaghfirullahaladzim," kata dia.

Suswono lantas mengaku kalau dirinya sebagai umat Islam sangat mencintai sosok Rasulullah.

Atas hal itu, dia menyadari kalau pernyataan yang disampaikannya dalam forum tersebut adalah murni karena keteledorannya.

"Saya sungguh sangat mencintai Rasulullah, tidak pernah terbesit dalam benak saya untuk menyampaikan satu pernyataan yang mendiskreditkan Rasulullah SAW".

"Sekali lagi, itu adalah keteledoran yang sudah tidak sepatutnya saya sampaikan seharusnya dalam forum tersebut," ungkap Suswono.

Suswono mengatakan, apa yang terjadi saat ini akan dijadikannya sebagai pembelajaran di masa mendatang.

"Kejadian ini tentu saja menjadi pelajaran bagi saya untuk berhati-hati dalam berkomunikasi dan saya akan menjadikan hal ini menjadi pembelajaran yang berharga buat saya."

"Sebagai manusia, saya pasti punya kesalahan dan saya siap untuk menerima kritikan-kritikan yang disampaikan oleh siapapun dengan senang hati saya menerimanya," kata Suswono.

Sebagian artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Dianggap Menista Agama Islam, GP Ansor DKI Jakarta Ingin Laporkan Suswono ke Polisi

(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Rizki Sandi Saputra)(WartaKotalive.com/Valentino Verry)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas