Survei Litbang Kompas di Pilkada Jateng 2024: Emak-emak Suka Lihat yang Kekar
Survei Litbang Kompas baru-baru ini, emak-emak ada yang tertarik karena ketampanan, gagah, sifat wibawanya para paslon, termasuk tubuh yang kekar
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Hal yang menarik muncul dalam survei elektabilitas pasangan calon (paslon) di Pilkada Jawa Tengah 2024 oleh Litbang Kompas.
Pasalnya, Litbang Kompas baru-baru ini menemukan, tampilan fisik paslon mempengaruhi jumlah pemilih di Jawa Tengah, khususnya emak-emak.
Dari survei yang dilakukan Litbang Kompas baru-baru ini, emak-emak tertarik karena ketampanan, gagah, hingga sifat wibawanya para paslon.
Setidaknya, ada 14,9 persen responden yang menyebut tampilan fisik cagub atau cawagub ini.
Peneliti Litbang Kompas M, Toto Suryaningtyas, mengatakan tampilan fisik menjadi faktor penentu seseorang menentukan pilihan dalam Pilkada adalah sesuatu yang wajar.
“Secara fisik, ibu-ibu lebih suka lihat yang kekar dari pada yang biasa,” kata Toto, Minggu (3/11/2024), dikutip dari Kompas.com.
Kendati begitu, tampilan fisik tersebut juga harus ditunjang atau sesuai pengalaman, kemampuan kepemimpinan, integritas hingga kejujuran.
Termasuk soal hal-hal pribadi lain seperti pemberitaan selingkuh, dan lain sebagainya.
“Kalau misalnya fisik bagus, tetapi pernah terlibat suatu kasus atau ada pemberitaan negatif seperti selingkuh, pasti ibu-ibu nggak suka (dan tidak akan memilih paslon seperti itu),” lanjut Toto.
Toto mengatakan, karena dua paslon yang ikut dalam kontestasi Pilkada Jateng sama-sama berlatarbelakang aparat negara.
Karena itu, lanjut Toto, wajar apabila masyarakat membanding-bandingkan dengan hal-hal yang tidak biasa seperti tampilan fisik.
Baca juga: Kata PDIP soal Bayang-Bayang Jokowi di Pilkada Jateng 2024
Meski tidak selalu menjadi alasan utama dalam menentukan pilihan di Pilkada 2024, pemilih ini cukup bisa menyumbangkan suaranya pada paslon tersebut.
Survei ini melibatkan 1.000 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat.
Sebanyak 569 responden telah menentukan pilihan dengan alasan bermacam-macam.
Hasilnya, ada beberapa alasan utama berbeda yang menjadi dasar pertimbangan.
Sekitar 20 persen responden memilih karena melihat kualitas pasangan cagub-cawagub.
Termasuk kepintaran dan latar belakang pendidikannya.
Lalu, pemilih juga mempertimbangkan pengalaman paslon dalam pemerintahan dengan presentasi 12,7 persen.
Berikut data-datanya:
- Memilih Berdasarkan Tampilan : 14,9 persen
- Memilih Berdasarkan Kualitas : 20 persen
- Memilih Berdasarkan Pengalaman : 12,7 persen
- Memilih Berdasarkan Integritas Moral : 8,5 persen
- Memilih Berdasarkan Faktor Partai Pengusung : 7,6 persen
Adapun integritas moral meliputi tidak korupsi, jujur dan adil.
Baca juga: NasDem Targetkan Ahmad Luthfi-Taj Yasin Menang 54 Persen di Pilkada Jateng 2024
Survei Pilkada Jateng 2024
Berdasarkan survei yang dilakukan Litbang Kompas pada tanggal 15 Oktober-20 Oktober 2024, pasangan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi atau Hendi lebih unggul dari Luthfi-Taj Yasin.
Meskipun demikian, elektabilitas keduanya hanya selisih tipis.
Berikut data survei yang dilakukan Litbang Kompas di Pilkada Jateng 2024.
- Andika-Hendi: 28,8 persen
- Luthfi-Yasin: 28,1 persen
- Responden tidak memilih dua paslon: 1 persen
- Belum tentukan pilihan/tidak tahu: 43,1 persen
- Responden menunggu proses kampanye dan atau debat Pilkada Jateng selesai: 42,9 persen
Toto Suryaningtyas mengatakan survei ini melibatkan 1.000 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat.
Survei ini memiliki tingkat kepercayaan 95 persen dengan margin of error lebih kurang 3,1 persen.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)(Kompas.com)