5 Survei Elektabilitas Pilgub DKI Jakarta 2024: RK-Suswono dan Pramono-Rano Makin Bersaing Ketat
Inilah 5 hasil survei elektabilitas di Pilgub DKI Jakarta 2024. Elektabilitas Pramono-Rano Karno menyalip Ridwan Kamil-Suswono dan Dharma-Kun.
Penulis: garudea prabawati
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Pembahasan mengenai Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2024 makin ramai mendekati waktu pencoblosan.
Termasuk beredarnya hasil elektabilitas pasangan calon (Paslon) di Pilgub DKI Jakarta 2024.
Diketahui dalam Pilkada DKI Jakarta 2024, terdapat tiga pasangan, yakni pasangan Ridwan Kamil-Suswono, Dharma Pongrekun-Kun Wardana, dan Pramono Anung-Rano Karno.
Sementara, untuk nomor urutnya, Ridwan Kamil-Suswono mendapatkan nomor urut 1, sedangkan Dharma Pongrekun-Kun Wardana atau Dharma-Kun memperoleh nomor urut 2.
Selanjutnya, Pramono Anung-Rano Karno mendapatkan nomor urut nomor tiga.
Lantas, seperti apa elektabilitas ketiga paslon?
Inilah lima hasil survei elektabilitas Pilgub DKI Jakarta 2024.
Hasil survei elektabilitas Pilgub DKI Jakarta 2024 tersebut dari Litbang Kompas, Lingkaran Survei Indonesia (LSI)Denny JA, Lembaga Survei Indonesia (LSI), Katadata Telco Survey, dan Charta Politika.
Litbang Kompas
Berdasarkan survei Litbang Kompas, elektabilitas Pramono-Rano Karno mengungguli dua pasangan calon (paslon) lainnya di Pilgub DKI Jakarta 2024.
Berikut hasilnya:
- Ridwan Kamil-Suswono: 34,6 persen
- Dharma Pongrekun - Kun Wardhana: 3,3 persen
- Pramono Anung - Rano Karno: 38,3 persen
- Tidak tahu atau belum menentukan pilihan: 23,8 persen
Survey Litbang Kompas dilakukan 20-25 Oktober 2024 terhadap 1.000 responden yang diberikan pertanyaan model tertutup, dilansir Kompas TV.
Baca juga: Elektabilitas RK-Suswono Disalip Pramono-Rano Cuma dalam Sebulan, Apa Penyebabnya?
Sementara itu, peneliti Litbang Kompas, Rangga Eka Sakti, memprediksi Pilkada Jakarta 2024 akan terjadi dalam dua putaran.
Hal tersebut disampaikan oleh Rangga dalam Breaking News Kompas TV untuk hasil survei Pilkada Jakarta, Selasa (5/11/2024).
“Memang di Pilkada DKI itu kan dia harus 50 + 1 ya. Jadi ada kemungkinan memang berjalan di 2 putaran,” ucap Rangga.