Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Respons 3 Cagub Jakarta soal Hasil Survei Litbang Kompas, Pongrekun Merasa Jadi Anak Tiri

Respons Pramono Anung, Ridwan Kamil, dan Dharma Pongrekun soal hasil survei elektabilitas Pilgub Jakarta 2024 yang dirilis Litbang Kompas.

Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Respons 3 Cagub Jakarta soal Hasil Survei Litbang Kompas, Pongrekun Merasa Jadi Anak Tiri
tribunnews.com
Calon Gubernur DKI Jakarta 2024, Pramono Anung (Kiri), RIdwan Kamil (Tengah) dan Dharma Pongrekun (Kanan). Respons Pramono Anung, Ridwan Kamil, dan Dharma Pongrekun soal hasil survei elektabilitas Pilgub Jakarta 2024 yang dirilis Litbang Kompas. 

TRIBUNNEWS.COM - Baru-baru ini Litbang Kompas merilis hasil survei elektabilitas pada Pilgub Jakarta 2024.

Hasilnya, nomor urut 3 Pramono Anung-Rano Karno unggul dengan mencatatkan elektabilitas sebesar 38,3 persen.

Lalu disusul pasangan nomor urut 1 Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) dengan 34,6 persen dan pasangan nomor urut 2 Dharma Pongrekun-Kun Wardana dengan elektabilitas 3,3 persen.

Lantas, seperti apa respons dari masing-masing calon gubernur (cagub) terhadap hasil survei Litbang Kompas ini? 

Berikut pernyataan yang disampaikan Pramono Anung, Ridwan Kamil, dan Dharma Pongrekun.

Pramono Anung

Pramono mengatakan hasil survei yang dirilis oleh Litbang Kompas tak akan mengubah apa pun.

Pihaknya akan terus bekerja keras di sisa masa kampenye Pilkada Jakarta 2024 ini.

BERITA REKOMENDASI

Meski begitu, Pramono menyebut hasil survei tersebut menunjukkan bahwa dirinya dan Rano Karno sudah berada di jalur yang tepat.

"Saya tetap fight, saya tetap akan konsolidasi ke bawah, jadwal saya tidak akan berkurang karena saya tahu ini masih 22 hari sehingga apa pun masih bisa terjadi," ujarnya di Jakarta Pusat, Selasa (5/11/2024).

"Tetapi yang jelas dari hasil survei itu terlihat bahwa apa yang kami lakukan, saya dan Bang Doel (Rano Karno), itu sudah on the right track dari yang tidak diperhitungkan sama sekali sekarang ada di angka 38,4 (persen)," imbuhnya.

Baca juga: Beda Hasil Survei Pilgub Jakarta Berbuntut Panjang, Kronologi Poltracking Pilih Mundur dari Persepi

Di sisi lain, meskipun sudah unggul dari pasangan RIDO, Pramono menekankan pihaknya tak akan berusaha menjelek-jelekkan lawanya dalam Pilgub Jakarta.

Apalagi, pihaknya tak ingin ikut campur perdebatan paslon lain dalam kontestasi di Jakarta.


"Saya enggak mau sama sekali di tim saya, misalnya statement urusan hal-hal yang sedang menjadi debatable di pasangan nomor 1 atau nomor 2. Sama sekali saya enggak mau," ujarnya.

Selain itu, Pramono juga mengatakan bahwa pihaknya siap jika Pilgub Jakarta harus melewati dua putaran.

"Ya mau 1 putaran, mau 2 putaran, saya sih siap. Tetapi pokoknya saya sampai dengan tanggal 27, 23 adalah sudah terakhir untuk sosialisasi, saya akan fight," tuturnya.

Ridwan Kamil

Dilansir Kompas.com, Ridwan Kamil merespons hasil survei Pilgub Jakarta dari Litbang Kompas yang menunjukkan elektabilitas Pramono-Rano lebih tinggi daripada elektabilitasnya bersama Suswono.

Menurutnya, dinamika naik turunnya elektabilitas survei adalah hal yang biasa terjadi karena angkanya berbeda-beda setiap minggu. 

“Survei itu dinamikanya minggu per minggu ya. Yang saya tahu, data Kompas itu kan diambil sebelum debat kedua," ujar Ridwan Kamil saat ditemui di Gandaria Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa.

"Ada survei-survei pascadebat yang sudah dirilis angkanya kan juga meningkat ya,” imbuhnya.

Ia mengatakan, survei bukan penentu takdir pada masa kampanye, tetapi lebih seperti pembaca mood harian dari para pemilih.

“Survei itu pembaca mood hari ini, bukan penentu takdir. Takdir itu dijemput dengan kita kerja-kerja maksimal,” terangnya. 

Ia menyebut, perpindaha suara pemilih PKB, NasDem, dan Demokrat dari RIDO ke Pramono-Rano yang disebutkan Litbang Kompas sebagai sesuatu yang lazim terjadi.

“Namanya pemilih tidak ada namanya jaminan 100 persen akan sesuai dengan arah dari koalisinya. Itu aja jawaban saya,” ucapnya.

Eks Gubernur Jawa Barat itu juga menyatakan, sekitar 25-30 persen dari pemilih PDIP juga memilih dirinya, bukan Pramono-Rano.

Dharma Pongrekun

Sementara itu, menanggapi hasil survei Litbang Kompas, Dharma Pongrekun merasa pihaknya menjadi anak tiri.

"Kami memang di-anaktirikan, karena apa? Kami tidak punya kekuatan untuk mempengaruhi lembaga survei," kata Dharma Pongrekun di Gang Saimih, RT 02/06, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa.

Meski begitu, Pongrekun mengaku enggan ambil pusing dengan hasil survei tersebut. 

"Saya hanya ingin berusaha bekerja semaksimal mungkin dan hasilnya bukan ditentukan oleh lembaga survei."

"Tetapi ditentukan oleh pilihan hati rakyat yang merasakan dan meyakini bahwa yang hadir di hadapannya itu akan dapat melindungi masa depan rakyat supaya ekonominya bisa naik pulih ke level layak," ucapnya.

(Tribunnews.com/Deni)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas