Kala Anies Baswedan Yakin Pilkada Jakarta Bakal Satu Putaran Imbas Suara Pramono-Rano 50,07 Persen
Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan meyakini Pilkada Jakarta 2024 berlangsung satu putaran setelah Pramono-Rano mendapat suara 50,07 persen.
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan buka suara terkait perolehan suara paslon nomor urut tiga, Pramono Anung dan Rano Karno atau Bang Doel di Pilkada Jakarta 2024.
Diketahui, Pramono-Rano telah mendeklarasikan kemenangannya di Pilkada Jakarta berkat perolehan suara sebanyak 50,07 persen.
Dengan perolehan suara tersebut, Anies pun meyakini bahwa Pilkada Jakarta 2024 ini akan berlangsung dalam satu putaran saja.
"Sekarang kita melihat ini kayaknya satu putaran selesai," kata Anies dilansir Kompas.com, Jumat (29/11/2024).
Keyakinan Anies ini didasari dari hasil real count yang dilakukan oleh KPUD Jakarta.
Anies menegaskan, ia mempercayai data dari KPU adalah data yang valid..
"Saya yakin dengan angka 50,7 persen (menang satu putaran), itu 100 persen di KPU."
"Masa saya enggak percaya sama KPU. Masa saya bilang, 'Woi KPU, kelihatannya angka Anda enggak benar', enggak dong."
"Saya percaya dengan KPU. KPU-nya bilang 50,7 persen tabulasi dia, ya itu yang kita percayai," ungkap Anies.
Menurut Anies, dari 14.000 TPS di Jakarta, semuanya telah melakukan penghitungan suara.
Nantinya jika penghitungan sudah mencapai 100 persen, Anies menilai perolehan suara Pramono-Rano tak akan banyak berubah dari hasil real count.
Baca juga: Projo Optimistis Ridwan Kamil-Suswono Menang di Putaran Kedua Pilkada Jakarta
"14.000 TPS dalam waktu 24 jam sudah ditabulasi, karena ini Jakarta yang akses informasinya begitu cepat. Jadi, kalau sudah terhitung seperti sekarang, 50,7 persen, ya 50,7 persen mau diapain lagi," terang Anies.
Lebih lanjut Anies menegaskan, data dari TPS ini sulit untuk diubah jika masyarakat ikut langsung dalam pengawasan tahapan penghitungan suara.
Karena dengan adanya pengawasan dari masyarakat, maka itu bisa mempersempit ruang intervensi.