Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rio Jonatan Adu Anak Pulau Rote Kaget Viral Gara-gara ke Sekolah Naik Kuda  

Omarinda Adu menceritakan sepupunya, Rio Jonatan Adu, kaget saat tahu viral gara-gara ke sekolah menunggang kuda.

Penulis: Setya Krisna Sumarga
zoom-in Rio Jonatan Adu Anak Pulau Rote Kaget Viral Gara-gara ke Sekolah Naik Kuda  
POS KUPANG/HO ERAN HARBONA SIPA
Rio Jonatan Adu bersama kudanya di halaman sekolah pada Jumat (3/3/2023). Siswa SMAN 1 Rote Barat Daya, Pulau Rote Ndao itu naik kuda ke sekolahnya yang berjarak lebih kurang 8 kilometer. 

TRIBUNNEWS.COM, BA’AI – Rio Jonatan Adu, siswa SMAN 1 Rote Barat Daya, Pulau Rote, NTT, kaget tahu dirinya mendadak viral di media sosial maupun pemberitaan media nasional.

Kekagetan Rio Adu diungkapkan Omarinda Adu, kakak sepupu Rio yang dihubungi di Pulau Rote lewat video call oleh Tribunnews.com, Selasa (7/3/2023).

Rumah Omarinda Adu dekat dengan rumah keluarga Rio Adu. Jaraknya hanya sekira satu kilometer. “Saya ketemu Rio sepulang sekolah kak,” kata Omar Adu kepada Tribunnews.com.

“Kaget dia, malu juga nggak nyangka bakal seviral itu,” kata Omar Adu, sapaan akrab perawat di Puskesmas Rote Barat Daya ini.

Di mata Omarinda, Rio Adu anak yang sangat baik. Dia pendiam, tapi pekerja keras. Sepulang sekolah biasanya rutinitasnya bantu merawat kuda, kambing dan ayam keluarganya.

“Sorenya bantu-bantu bapak dan mamanya di sawah. Sekarang ini lagi musim padi,” lanjut Omarinda yang lulusan sebuah kampus keperawatan di Kupang ini.

Baca juga: Tak Naik Sepeda, Motor, Mobil, RIO JONATAN Nunggang Kuda ke Sekolahnya di Pulau Rote 

Omarinda lalu menceritakan keseharian Rio pergi ke sekolah sebenarnya biasa naik motor. Hanya oagi itu rupanya motor tidak  bisa dihidupkan mesinnya.

Berita Rekomendasi

“Motor sonde jadi…Rio bilang ke bapaknya, bapa boleh bawa kuda, soalnya motor sonde jadi,” kata Omarinda mengungkapkan cerita pagi itu antara Rio dan bapaknya.

Lantas bapaknya Rio, Bernard Adu, tanya balik apakah jika bawa kuda ke sekolah, tidak dimarahi gurunya.

Rio lalu menjawab, jika ia pergi jalan kaki, sudah pasti akan terlambat di sekolah. Akhirnya Rio diperbolehkan bawa kuda.

Perjalanan dari rumah ke sekolah sekira delapan kilometer. Dua kilometer pertama dari rumah ke jalan besar melewati jalan pedesaan berbatu.

Setelah itu baru melewati jalan aspal sampai sekolahnya. Rio kadang memacu kudanya, kadang jalan pelan-pelan jika lalu lintas ramai.

Di mata Omarinda, yang turut bangga atas momen itu, Rio Adu ternyata tidak gengsi, menunggang kuda ke sekolahnya di kota.

Warga Desa Dalek Esa, kampung halaman Rio Adi juga turut senang melihat viralnya berita Rio Adu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas