Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Preliyan Pingin Jadi Polisi, Cerita Tiap Malam ke Pamannya di Pesawaran

Preliyan, bocah yatim asal Pesawaran, Lampung, yang viral setelah menangis di pusara ayahnya, bercita-cita jadi polisi.

Editor: Setya Krisna Sumarga
zoom-in Preliyan Pingin Jadi Polisi, Cerita Tiap Malam ke Pamannya di Pesawaran
Kolase Foto IG Fadli_Respek/Tribun Lampung
Preliyan, bocah yatim yang menangis dan juga terekam memeluk pusara ayahnya yang meninggal dua tahun lalu di sebuah desa Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung. 

Dengan bantuan tersebut, Surono berharap Preliyan bisa melanjutkan sekolahnya sampai cita-citanya terwujud.

Basuki, Kepala Dusun Babakan Loa, Desa Kota Jawa, mengatakan, saat ini sudah ada bantuan dari pemerintah, kepolisian, maupun yayasan pemerhati anak.

Basuki menyebut, bantuan yang datang dari pemerintah berasal dari Baznas Pesawaran dan pemerintahan desa.

“Itu akan dimaksimalkan bisa sampai ke Preliyan,” tuturnya.

Perwakilan Polres Pesawaran pun bergerak cepat, hadir membantu Preliyan saat berada di Pesawaran maupun Bandar Lampung.

Sejumlah anggota Polres Pesawaran beberapa waktu lalu mengajak Preliyan jalan-jalan dan membelanjakan keperluan harian dan sekolah bocah itu.

Dari cerita Anggi Fadli Fani dan Sandi, kakak Preliyan, yang ditemui di kantor Respek Peduli Lampung di Kawasan Bumi Waras Bandar Lampung, ayah Prelyan dan Sandi meninggal dua tahun lalu karena sakit.

Berita Rekomendasi

Anggi Fadli Fani atau Fadli inilah yang memviralkan Preliyan lewat postingan di IG Fadli_Respek sejak 24 Februari 2023.

Sesudah kematian sang suami atau ayah Preliyen, ibu Preliyan dan Sandi dibawa pulang ke rumah orang tuanya di Bogor karena juga jatuh sakit.

Kondisinya kini menurut Fadlli masih sangat memprihatinkan.

Ayah kedua anak itu diketahui mulai sakit sejak 2017. Komunitas Respek Peduli Lampung juga pernah membantu perawatan ayah Preliyan, hingga akhir hayatnya.

Beratnya penyakit yang diderita ayah Preliyan memaksa istrinya jungkir balik mencari tambahan biaya pengobatan.

Harta benda keluarga dijual, habis tak bersisa. Sertifikat tanah yang mereka miliki di Pesawaran ikut digadaikan.

Sebelum sakit, kehidupan keluarga Preliyan masih normal selayaknya warga desa. Namun berbalik drastis setelah sang ayah terkena tumor ginjal.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas