Ubek Tawa dan Kalikih Santan, Minuman Favorit Buka Puasa di Bukittinggi
Ubek tawa dan kalikih santan adalah dua minuman khas dan favorit warga Bukittinggi Sumbar saat berbuka puasa. Ubek tawa terbuat dari cincau.
Editor: Setya Krisna Sumarga
"Badorai di Sungai Pua Agam ialah kampung istri dan anak saya," ujarnya, Minggu (27/3/2023).
Sejak ia jualan di Belakang Balok, tepatnya di depan kampus UNP, jajanannya semakin dikenal.
Tak jarang, pelanggannya datang jauh-jauh dari luar Kota Bukittinggi.
Lebih lanjut ia mengakui, karib disapa dengan panggilan 'Mak Dotor' yang artinya om dokter.
Mak dotor dilekatkan padanya karena ia menjual minuman sehat dan segar, obat pelepas dahaga.
Pantauan jurnais TribunPadang.com pada Minggu (26/3/2023), sejumlah pembeli mesti mengantre di depan gerobak ubek tawa dan kalikih santan Badorai.
Sejumlah warga tampak tak sabar menunggu antrean, menggambarkan ramainya penikmat minuman segar khas Sumbar itu.
Ubek tawa dan kalikih santan Badorai di Belakang Balok ini dapat ditemui di seberang kampus UNP Bukittinggi.
Agus melanjutkan, ubek tawa ia jual dengan harga Rp 5 ribu per porsi, begitu juga dengan kalikih santan.
Selain kedua menu itu, ia juga mengkombinasikan keduanya, yakni kalikih santan campur.
Kalikih santan campur ialah paduan pepaya santan ditambah dengan agar daun kacang serta cincau dan susu kental manis.
Menu ini, kata Agus ialah yang paling favorit bagi pembeli, harganya hanya Rp 7 ribu perporsi.
Agus mengatakan bulan Ramadan menjadi berkah tersendiri baginya.
Rata-rata setiap hari jajanannya laku sebanyak 400 hingga 500 porsi. Sementara di bulan biasa ia rata-rata bisa menjual sebanyak 250 hingga 300 porsi tiap harinya.(Tribunnews.com/TribunPadang/Wahyu Bahar)
ARTIKEL INI JUGA AYANG DI ;
Baca Selanjutnya: Ubek tawa kalikih santan badorai bukittinggi pernah jadi minuman tradisional terpopuler indonesia