Gua Ave Maria Ngampang Betu, Wisata Reliji Umat Katolik di Manggarai NTT
Gua Ave Maria Ngampang Batu jadi satu di antara destinasi wisata reliji di wilayah Manggarai, Flores, NTT. Lokasinya masih agak terpencil.
Editor: Setya Krisna Sumarga
Lodoviktus Bandar, salah satu Tua Adat Gendang Topak menuturkan, pembangunan gua ini pada waktu itu menemukan banyak kendala karena harus memikul material seperti pasir dengan jarak 1,5 kilometer.
Mereka mengambil material pasir dari Kali Wae Racang melewati bukit Ngampang Betu.
Keyakinan warga setempat, keberadaan gua ini di bawah kaki Kampung Topak dengan membelakangi tebing yang sangat dalam, warga setempat bahkan menyakini Bunda Maria selalu menjadi penjaga untuk dihindarkan dari pada bencana.
"Kita yakin, Bunda Maria selain menjaga umat kampung ini, menjaganya dari bencana," ungkap Lodoviktus
Hal itu kata Vitus bukan tanpa sebab, kampung yang mereka diami saat ini merupakan kampung kedua setelah yang pertama pada tahun 80-an terkena bencana longsor.
"Kita berharap bencana longsor yang kita alami beberapa tahun silam tidak terulang lagi. Ini kampung kedua kami setelah kampung pertama dulu mengalami longsor. Sekarang kami sebut bangka( bekas tempat tinggal)," tuturnya
Kampung Topak selalu identik dengan kolot alias terpencil. Kampung ini tepat berada jauh dari pusat pemerintahan desa, maupun jauh dari gereja yang terpusat di Paroki Beokina.
Karena jauh dari Gereja Induk, Gua Ave Maria dijadikan tempat beribadah oleh umat setempat dan bahkan menjadi tempat Pembabtisan Anak, Penerimaan Komuni Pertama bahkan berlangsungnya pemberkatan nikah dalam tradisi Katolik Roma.
Selain Gua, ditempat ini juga berdiri Kapela sederhana berukuran 5X6 dengan bilik terbuka. Ujung kapela ada altar yang terbuat dari tembok untuk berlangsungkan perayaan Ekaristi.
Saat melakukan ibadah di tempat ini, warga setempat disarankan untuk membawa kursi masing-masing karena belum ada wasilitas khusus yang tersedia.
Selain sebagai tempat ibadah, gua ini juga kerap dijadikan tempat pembinaan iman bagi anak-anak remaja di Kampung Topak.
Anak-anak di kampung ini sangat aktif menjalani kegiatan Gereja.
Di tempat ini juga mereka melatih untuk menjadi Lektor, Lektris bahkan melatih koor untuk lagu-lagu rohani Katholik dan pengembangan bakat anak.
Salah seorang pembina kelompok anak, Ecak Dahlia, menyampaikan, keberadaan Gua Maria manjadi tempat ternyaman untuk membentuk karakter iman bagi anak-anak SEKAMI.