Pulau Binsari di Pulau Biak Jadi Museum Kekalahan Jepang di Perang Pasifik
Gua Binsari di Pulau Biak Papua jadi museum kekalahan Jepang saat diserang balik pasukan McArthur.
Editor: Setya Krisna Sumarga
TRIBUNNEWS.COM, BIAK – Pulau Biak adalah satu di antara kaki operasi Jenderal Douglas McArthur saat hendak merebut kembali pangkalannya di Filipina.
Pertempuran Pasifik Selatan meninggalkan begitu banyak jejak, termasuk di Biak ini. Jepang pernah menguasai pulau ini dan menjadikan sejumlah gua sebagai benteng.
Satu di antaraya Gua Binsari. Letaknya di Desa Sumberker, Distrik Samofa, Kabupaten Biak Numfor.
Untuk mencapai Gue Binsari, Anda bisa menempuh perjalanan darat dari pusat kota Biak dengan waktu tempuh sekitar 30 menit.
Aksesnya mudah dicapai cukup dengan kendaraan bermotor roda dua maupun roda empat.
Gua Binsari oleh Jepang dijadikan penyimpanan logistik dan persenjataan pada Perang Dunia II. Kini dijadikan wisata andalan Biak, Papua.
Untuk sampai ke mulut gua, wisatwan harus berjalan di jalan setapak sekitar 100 meter.
Lalu dari mulut gua, wisatawan harus menuruni anak tangga untuk menuju dasar gua.
Dikutip dari laman Kementerian Perhubungan, Gua Binsari memiliki kedalaman sekitar 45 meter dan panjang 180 meter.
Nama asli Binsari adalah Abyab Binsari yang berarti ‘Gua Nenek’.
Bagian atas gua ini terdapat lubang yang cukup besar sehingga membuat keadaan di dalam gua menjadi terang oleh sinar matahari.
Gua yang sering disebut dengan Gua Jepang karena ditemukan oleh tentara Jepang dan menjadi lokasi perlindungan mereka saat Perang Dunia II.
Berbagai jenis peluru, kendaraan, perlengkapan dan senjata peninggalan Jepang saat Perang Dunia II yang di temukan dalam Gua Binsari ini.
Tentara sekutu di bawah pimpinan Jenderal Douglas McArthur menjatuhkan bom dan drum-drum bahan bakar di atas gua tersebut hingga gua tersebut luluh lantak.