Bukit Liaga Ende Tak Kalah Menawan dengan Pulau Padar Labuhan Bajo
Bukit Liaga di pesisir Ende NTT memiliki bentang alam menawan tak kalah dengan Pulau Padar di Labuhan Bajo Kabupaten Manggarai.
Editor: Setya Krisna Sumarga
TRIBUNNEWS.COM, ENDE - Pulau Flores di Nusa Tenggara Timur memiliki bentang alam menawan serupa gugusan di Labuhan Bajo.
Hamparan padang savana tumbuh menghijau di atas punggung Bukit Liaga Ende. Inilah spot wisata alam yang eksotik tak kalah dengan Pulau Padar.
Bukit Liaga berada di Desa Kota Baru, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur. Berjarak sekitar 100 kilometer dari pusat Kota Ende.
Bukit ini menjadi tujuan wisata yang digandrungi wisatawan saat ke Ende. Pemandangan ini kian mempesona dengan lekukan bukit yang memancarkan eksotisnya laut Pulau Flores.
Pengunjung dapat memilih dua rute penyebarangan laut menggunakan perahu motor, yaitu melalui Dusun Bele atau Pantai Ndodo.
Tempat wisata ini tergolong baru dan kini kerap dikunjungi wisatawan lokal maupun mancanegara.
Perpaduan keindahan perbukitan, pantai, lagunan, teluk dan danau serupa karya lukisana alam yang hidup.
Bukit Liaga menyuguhkan keindahan alam melalui padang savana dan laut utara Pulau Flores. Padang savananya akan berubah warna menjadi hijau dan cokelat mengikuti musim.
Dua kondisi berbeda namun memberikan nuansa alam Bukit Liaga Ende yang menakjubkan.
Dari atas Bukit Liaga, pengunjung bisa menikmati keindahan Pantai Bele dan Aewa hingga bentangan Teluk Moroboy dan Pabnama.
Bukit Liaga Ende, salah satu tempat terbaik di Ende yang menawarkan spot-spot foto instagrambel yang kece.
Sebelum merencanakan perjalanan ke Bukit Liaga, jangan lupa menyiapkan kamera atau gawai untuk merekam moment di Bukit Liaga.
Selain itu, berkemah di puncak Bukit Liaga sangat menyenangkan dan memberikan sensasi berbeda. Menatap horizon dari puncak bukit saat malam hari.
Tak kalah indah saat menjelajahi Bukit Liaga di Ende yitu pesona laut biru, matahari yang terbit dan tenggelam di balik bukit.
Keindahan alam tersebut dapat ditempuh pengunjung dengan berjalan kaki. Menapaki jalur trekking yang menguji adrenalin. Butuh waktu sekitar 15 menit agar bisa tiba di puncak bukit yang unik ini.
Berkunjung ke Bukit Liaga sangat tepat dilakukan saat pagi hari atau sore hari. Saat saat mendaki di siang hari cuaca sangat terik dan panas, sebaiknya dihindari.
Mendaki di pagi hari pengunjung akan berpapasan dengan sunrise yang cantik dan udarah yang sejuk. Begitupun saat sore hari, pengunjung disuguhkan golden sunset.
Alam di Bukit Liaga masih terjaga, bersih dan asrih. Pengunjung diharapkan tidak meninggalkan sampah atau merokok di atas bukit.(Tribunnews.com/TribunFlores/Kristin Adal)
ARTIKEL INI JUGA TAYANG DI ;
Baca Selanjutnya: Pesona padang savana bukit liaga ende dan eksotisme laut utara pulau flores