Simboling, Kuliner Khas Aceh Singkil Dipercaya Redakan Panas Dalam
Simboling, kuliner khas Aceh Singkil dipercaya mampu meredakan panas dalam. Bahan dasarnya pucuk rotan muda, atau di Kalimantan dikenal umbut rotan.
Editor: Setya Krisna Sumarga
TRIBUNNEWS.COM, SINGKIL – Kabupaten Aceh Singkil punya kuliner khas yang diburu banyak orang karena kepercayaan akan khasiatnya.
Namanya Simboling. Makanan ini biasanya semarak muncul di masa bulan puasa atau Ramadan. Khasiatnya dipercaya bisa meredakan panas dalam yang biasa dialami orang berpuasa.
Simboling merupakan bahasa lokal dari pucuk rotan muda. Rasanya pahit. Namun dengan pengolahan khusus rasa pahitnya jauh berkurang.
Untuk mengurangi rasa pahit, menyantapnya dicampur aneka sayuran plus teknik pengolahan dan bumbu khas ala warga Singkil.
Sayangnya simboling yang sudah siap saji, sulit ditemukan di pedagang penganan buka puasa. Pedagang umumnya menjual simboling yang masih mentah.
Untuk bisa menyantapnya harus pesan kepada warga Singkil, yang rata-rata akhli mengolah simboling.
Salmi, penduduk Teluk Ambun, Kecamatan Singkil, salah satu yang pintar memasak simboling.
Jurnalis Serambi Indonesia Tribun Network pernah menjajal masakan ini dengan lebih dulu belanja bahan simboling di kawasan Desa Pemuka, masih dalam kecamatan Singkil.
Dua ikat simboling dijual pedagang Rp 10 ribu. Cukup murah untuk bahan baku makan yang diburu saat bulan puasa.
Bahan-bahan lalu dibawa ke dapur rumah Salmi. Perempuan itu telah menyiapkan irisan daun singkong, bunga pepaya, rimbang dan kacang panjang.
Semua sayuran tersebut direbus hingga mateng. Sementara simboling yang kami beli, terlebih dahulu dikupas kulitnya. Mengupasnya harus hati-hati lantaran kulit simboling dipenuhi duri.
Setelah itu simboling diiris, dicuci bersih lalu direbus ke dalam air mendidih. Perebusan simboling dipisah dari sayuran lain.
"Rebusnya dipisah agar rasa pahitnya tidak campur ke sayuran," kata Salmi.
Perebusan yang dilakukan sekitar 10 menit itu, merupakan teknik menghilangkan rasa pahit dari simboling.