Fakfak Punya Air Terjun Kiti-kiti, Air Langsung Terjun ke Lautan
Air Terjun Kiti-kiti teretak di Distrik Karas, tepatnya di Kawsan Konservasi Taman Pesisir Teluk Nusalasi, Kabupaten Fakfak, Papua Barat.
Editor: Setya Krisna Sumarga
TRIBUNNEWS.COM, FAKFAK – Pulau Papua seperti tidak pernah kehabisan kekayaan alam dan panoramanya yang serba menawan.
Kabupaten Fakfak di Provinsi Papua Barat memiliki satu di antaranya spot air terjun Kiti-kiti yang berada persis di pesisir lautan.
Spot ini masuk wilayah Distrik Karas, Fakfak. Tepatnya berada di Kawsan Konservasi Taman Pesisir Teluk Nusalasi, Kabupaten Fakfak.
Obyek wisata ini masih sangat alami karena jarang disentuh pengunjung karena jaraknya yang jauh dari kota Kabupaten Fakfak.
Air Terjun Kiti-kiti, letaknya sangat unik, karena hilir dari air terjun ini bermuara langsung ke laut.
Pemandangan yang disuguhkan di sekeliling air terjun, berjejer hamparan panorama gunung, pepohonan hijau dengan warna biru air laut yang jernih.
Sehingga wisatawan bisa menikmati suguhan pemandangan air terjun, pantai dan laut dalam satu tempat.
Saat air laut surut, akan terbentuk pantai di bawah air terjun yang bisa dinikmati wisatawan.
Lalu saat air kembali pasang, air terjun akan langsung terjun bebas ke laut.
Di sini juga wisatawan bisa snokeling dan diving. Ada banyak biota laut dan terumbu karang di sekitar Air Terjun Kiti-kita yang memanjakan mata.
Bagi wisatawan yang ingin berkunjung, langkah pertama harus menempuh perjalalan dengan jalur laut dari pelabuhan Fakfak.
Di pelabuhan Fakfak, wisatawan bisa menyewa speed boat untuk mengantar ke objek tesebut.
Waktu yang dibutuhkan kurang lebih 3-4 jam namun tak membosankan, karena banyak hamparan pemandangan yang bisa dinikmati.
Hal yang harus diperhatikan, jangan berkunjung saat musim angin timur berhembus, karena menyebabkan ombak menjadi tinggi dan bisa sangat berbahaya.
Spot wisata lain di Fakfak adalah Kepulauan Ugar di Distrik Kokas, Kabupaten Fakfak.
Destinasi ini menyajikan lansekap gugusan pulau-pulau kecil, langit biru, dan hutan hujan tropis (rain forest).
Untuk menuju ke Kampung Wisata Ugar di Distrik Kokas, pengunjung dapat memilih moda transportasi umum atau milik pribadi dari Terminal Fakfak Kokas.
Apabila memilih transportasi umum yakni angkot atau yang dikenal dengan nama "Taksi", maka wisatawan perlu merogoh kocek Rp 30 ribu per orangnya.
Waktu tempuh dengan menggunakan taksi, paling lambat 2 jam untuk sampai di Distrik Kokas dengan menempuh jarak sekitar 40 kilometer.
Namun apabila memakai kendaraan pribadi, yaitu sepeda motor dengan kecepatan normal maka sekiranya paling lambat memakan waktu 1 jam 30 menit untuk sampai ke Pelabuhan Kokas.
Sepanjang perjalanan darat dari Terminal Fakfak Kokas menuju Pelabuhan Kokas, wisatawan akan disuguhi pemandangan hutan hujan tropis Papua, Air Terjun Kayuni, dan melewati beberapa perkampungan hingga benar-benar sampai di Distrik Kokas.
Setibanya di Pelabuhan Kokas, wisatawan dapat menggunakan perahu fiber atau yang dikenal masyarakat setempat dengan "Johnson", lalu bisa menyewanya.
Untuk harga sewa bervariasi dan tergantung kesepakatan saat bernegosiasi di Pelabuhan Kokas.
Bagi wisatawan yang baru pertama kali ke Ugar, dapat menggunakan agen perjalanan wisata, sehingga tinggal antar jemput dari lokasi menuju destinasi wisata dengan harga sesuai paketnya.
Waktu tempuh dari Dermaga Kokas menuju Kampung Ugar dengan kecepatan normal perahu fiber atau Johnson sekira 15 menit dan akhirnya tiba.
Memasuki Kampung Ugar di Distrik Kokas, wisatawan disambut dengan pulau-pulau kecil di depannya.
Sekelompok burung Camar hingga Elang akan menari-nari di atas kepala, seolah-seolah mengucapkan selamat datang.(Tribunnews.com/TribunPapuaBarat.com/Roifah Dzatu Azmah/Aldi Bimantara)
ARTIKEL INI JUGA TAYANG DI ;
Baca Selanjutnya: Wisata papua barat air terjun kiti kiti suguhkan alam unik air terjun pantai dan laut dalam spot